EPIDEMIOLOGI
PENYAKIT TIDAK MENULAR
A.
Epidemiologi Diabetes
Mellitus
ü Essay
1.
Bagaimana
distribusi penyakit Diabetes Mellitus?
Jawab:
a.
Distribusi Menurut Orang
Pada negara maju, penyakit DM cenderung diderita oleh penduduk
berusia di atas 64 tahun sedangkan pada negara berkembang, penyakit DM
cenderung diderita oleh penduduk berusia 45-64 tahun. DM tipe 1 umumnya terjadi
pada anak-anak dan remaja ataupun usia muda. DM tipe 1 pada umumnya terjadi
sebelum penderita berumur 40 tahun sedangkan DM tipe 2 pada umumnya terjadi
setelah berumur 40 tahun. Penderita DM yang memiliki usia yang sama dengan yang
bukan penderita DM paling sedikit 2 kali lebih sering terkena serangan jantung
dengan mereka yang tidak menderita diabetes.
b.
Distribusi Menurut Tempat
Menurut laporan PERKENI tahun 2005 dari berbagai penelitian
epidemiologi di Indonesia, menunjukkan bahwa angka prevalensi DM terbanyak
terdapat di kota-kota besar, antara lain Jakarta (12,8%), Surabaya (1,8%), Makassar
(12,5%), dan Manado (6,7%). Sedangkan prevalensi DM terendah terdapat di daerah
pedesaan, antara lain Tasikmalaya (1,8%) dan Tanah Toraja (0,9%). Adanya
perbedaan prevalensi DM di perkotaan dengan di pedesaan menunjukkan bahwa gaya
hidup mempengaruhi kejadian DM.
c.
Distribusi Menurut Waktu
Pada tahun 2000 terdapat 2,9 juta kematian akibat penyakit DM di
dunia, dimana 1,4 juta kematian terjadi pada pria dan 1,5 juta kematian pada
wanita. Dari semua jumlah kematian ini, 1 juta kematian terjadi di negara maju
dan 1,9 juta kematian terjadi di negara berkembang. Pada tahun 2003, WHO
menyatakan 194 juta jiwa atau 5,1% dari 3,8 miliar penduduk dunia usia 20-79
tahun menderita Diabetes mellitus dan tahun 2007 mengalami peningkatan menjadi
7,3%.
2.
Bagaimana besarnya
masalah terkait penyakit Diabetes Mellitus?
Jawab:
Kenaikan jumlah penduduk yang terkena penyakit diabetes militus
atau kencing manis semakin mengkhawatirkan. Menurut WHO pada tahun 2000 jumlah
penduduk dunia yang menderita diabetes militus mencapai 171.230.000 orang dan
pada tahun 2030 diperkirakan jumlah penderita diabetes di dunia akan mencapai
jumlah 366.210.100 orang atau naik sebesar 114 % dalam kurun waktu 30 tahun.
Di bawah ini adalah data statistik jumlah penderita diabetes
didunia versi WHO pada tahun 2000 dan proyeksi jumlah pendeita diabetes dunia pada tahun 2030. Indonesia menduduki
tempat ke 4 terbesar dengan pertumbuhan sebesar 152 % atau dari 8.426.000 orang pada tahun 2000 mencapai 21.257.000
orang ditahun 2030.
Data
Statistik Jumlah Penderita Diabetes di Dunia versi
WHO
|
||||
No
|
Negara
|
Thn 2000
|
Thn 2030
|
Growth
|
1
|
India
|
31.705.000
|
79.441.000
|
151 %
|
2
|
China
|
20.757.000
|
42.321.000
|
104 %
|
3
|
USA
|
17.702.000
|
30.312.000
|
71 %
|
4
|
Indonesia
|
8.426.000
|
21.257.000
|
152 %
|
5
|
Japan
|
6.765.000
|
8.914.000
|
32 %
|
6
|
Pakistan
|
5.217.000
|
13.853.000
|
166 %
|
7
|
Russia
|
4.576.000
|
5.320.000
|
16 %
|
8
|
Brazil
|
4.576.000
|
11.305.000
|
148 %
|
9
|
Italy
|
4.252.000
|
5.374.000
|
26 %
|
10
|
Bangladesh
|
3.196.000
|
11.140.000
|
249 %
|
11
|
Turkey
|
2.920.000
|
6.422.000
|
120 %
|
12
|
Philippines
|
2.770.000
|
7.798.000
|
182 %
|
13
|
Spain
|
2.717.000
|
3.752.000
|
38 %
|
14
|
Germany
|
2.627.000
|
3.771.000
|
44 %
|
15
|
Egypt
|
2.623.000
|
6.726.000
|
156 %
|
16
|
Mexico
|
2.179.000
|
6.130.000
|
181 %
|
17
|
Iran
|
2.103.000
|
6.421.000
|
205 %
|
18
|
Canada
|
2.006.000
|
3.543.000
|
77 %
|
19
|
Republic of korea
|
1.859.000
|
3.378.000
|
82 %
|
20
|
United kingdom of great Britain and northern Ireland
|
1.765.000
|
2.668.000
|
51 %
|
21
|
France
|
1.710.000
|
2.645.000
|
55 %
|
3.
Sebutkan klasifikasi
penyakit Diabetes Mellitus!
Jawab:
Klasifikasi etiologis DM menurut American Diabetes Association
(2010) dalam Suzanna Ndraha (2014), dibagi dalam 4 jenis yaitu:

4.
Apa saja faktor
risiko penyebab penyakit Diabetes Mellitus?
Jawab:
a.
Usia
b.
Genetik
c.
Jenis kelamin
d.
Pola makan
e.
Aktivitas fisik
f.
Tingkat
pendidikan
g.
Jenis pekerjaan
h.
Obesitas
i.
Penyakit dan
infeksi pada pancreas
j.
Kehamilan
k.
Stress
l.
Kadar
kolesterol
m.
Paparan asap
rokok
5.
Bagaimana
patofisiologi penyakit Diabetes Mellitus?
Jawab:
Insulin merupakan hormon endokrin yang diproduksi dalam sel beta
pada pankreas. Hormon ini berperan utama dalam membolehkan sel-sel tubuh untuk
menyimpan dan menggunakan karbohidrat, lemak, dan protein. Selain itu juga
insulin berperan sebagai katalis untuk menstimulasi enzim danbahan kimia lain
untuk produksi energi. Sekresi hormon insulin distimulasi olehpeningkatan kadar
glukosa dalam darah yang dihasilkan dari makanankarbohidrat yang dikonsumsi.
Sekresi ini terjadi biasanya 10 menit setelahmakan.Glukosa merupakan sumber
bahan bakar utama untuk reaksi metabolismeenergi dalam tubuh. Glukosa ini
diperoleh melalui ingesti, glukoneogenesis, danglikogenolisis. Kadar glukosa
dalam darah yaitu sekitar 70- 140 mg/dl yang mana dipertahankan dalam batas normal oleh regulasi dari
hormon insulin danglukagon. Defisiensi insulin yang bersifat absolut dan
relatif pada diabetes mellitusakan mengakibatkan proses transportasi glukosa
dalam darah ke dalam sel terganggu, hal ini akan meningkatkan kadar glukosa
dalam darah atau hiperglikemia.
Pada diabetes mellitus tipe I hiperglikemia akan mengakibatkan
ginjal mengeksresikan glukosa tersebut kedalam urin yang biasanya tidak
terjadi, sehingga akan ditemukan glukosa dalam urin atau glukosuria.
Peningkatan glukosa dalam urin akan diikuti oleh peningkatan seksresi air
sehingga terjadi peningkatan eksresi urin (poliuria). Peningkatan eksresi air
melalui urin akan meningkatkan tekanan osmotik koloid plasma sehingga air dalam
sel akan tertarik kedalam intravaskuler yang akhirnya air dalam sel berkurang
dan pusatrasa haus akan terangsang dan akan membuat klien diabetes mellitus
melakukan banyak minum (Polidipsia). Defisiensi insulin absolut pada diabetes
mellitus tipe I juga akan mengakibatkan glukosa dalam sel berkurang, sehingga
mekanisme lapar terjadi dan membuat pasien diabetes ingin makan secara
berlebihan (Poliphagia). Selain itu simpanan glukosa yang berkurang dalam sel
akan mengganggu proses metabolisme energi, sehingga proses glukoneogenesis dan
glikogenolisis dapatterjadi sebagai kompensasi tubuh dalam mendapatkan sumber
bahan bakarcadangan untuk metabolisme energi. Proses peningkatan glukoneogenesis
akanberakibat pada peningkatan akumulasi hasil akhir metabolisme yang dapat
mengganggu fungsi tubuh, seperti zat-zat keton sebagai hasil akhir pemecahan
asam lemak. Peningkatan akumulasi zat-zat keton dalam tubuh ini akan mengganggu
keseimbangan asam dan basa dan klien pada saat ini jatuh padakondisi diabetik
ketosidosis.
Pada diabetes mellitus tipe II hiperglikemia sebagai akibat
defisiensi insulin relatif terjadi karena dua faktor utama yaitu resistensi
insulin dangangguan sekresi insulin. Hiperglikemia terjadi karena insulin yang
disekresitidak mampu untuk mentranspor glukosa kedalam sel, karena reseptor
insulin di membran sel jumlahnya berkurang, sehingga glukosa dalam darah tetap
tinggi. Selain peningkatan kadar glukosa darah pada diabetes mellitus tipe II
jugaterjadi peningkatan kadar insulin dalam darah atau dalam batas normal. Hal
tersebut terjadi karena hiperglikemia akibat resistensi insulin akan terus
menstimulasi sekresi insulin oleh pankreas. Gejala pada diabetes mellitus tipe
II berlangsung lambat dan progresif, dan jika klien mengalami gejalanya, hal
ini karena kadar glukosanya sangat tinggi. Gejala yang dialami tersebut
bersifat ringan yang meliputi kelelahan, iritabilitas, poliuria, polidipsia,
luka pada kulit yang lama sembuh, infeksi vagina, dan pandangan kabur.
ü Multiple Choices
1.
Apa
yang dimaksud diabetes gestasional?
a.
Diabetes yang bergantung pada insulin dimana tubuh
kekurangan hormon insulin
b.
Intoleransi karbohidrat
ringan (toleransi glukosa terganggu) maupun berat (Diabetes mellitus), terjadi
atau diketahui pertama kali saat kehamilan berlangsung
c.
Diabetes dimana hormon insulin dalam
tubuh tidak dapat berfungsi dengan semestinya
d.
Hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau
Langerhans pancreas
e.
Berkurangnya sensitifitas (respon) sel dan
jaringan tubuh terhadap insulin
2.
Menurut
PERKENI, kadar glukosa darah normal pada orang yang berpuasa adalah?
a.
< 126 mg/dl
b.
> 127 mg/dl
c.
< 127 mg/dl
d.
> 126 mg/dl
e.
> 128 mg/dl
3.
Apa
pengertian dari diabetes mellitus tipe 2?
a.
Dikenal dengan istilah Insulin Dependent
Diabetes Mellitus (IDDM).
b.
Disebabkan hilangnya sel beta penghasil
insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas
c.
Intoleransi karbohidrat
ringan (toleransi glukosa terganggu) maupun berat (Diabetes mellitus), terjadi
atau diketahui pertama kali saat kehamilan berlangsung
d.
Diabetes yang bergantung pada insulin dimana
tubuh kekurangan hormon insulin
e.
dimana hormon insulin dalam tubuh tidak dapat
berfungsi dengan semestinya
4.
Apa
pengertian dari diabetes mellitus tipe 1?
a.
Diabetes yang bergantung pada insulin dimana
tubuh kekurangan hormon insulin
b.
Intoleransi karbohidrat
ringan (toleransi glukosa terganggu) maupun berat (Diabetes mellitus),terjadi
atau diketahui pertama kali saat kehamilan berlangsung
c.
Dimana hormon insulin dalam tubuh tidak dapat
berfungsi dengan semestinya
d.
Berkurangnya sensitifitas (respon) sell dan
jaringan tubuh terhadap insulin
e.
Dikenal dengan istilah Non-Insulin Dependent
Diabetes Mellitus (NIDDM)
5.
Berapa
kali minimal pemeriksaan gula darah pada pasien diabetes mellitus?
a.
1X seminggu
b.
2X seminggu
c.
3X seminggu
d.
4X seminggu
e.
5X seminggu
6.
Merenanakan
makanan dan berolahraga secara rutin merupakan penegahan …. Dari diabetes
mellitus
a.
Pencegahan
primer
b.
Pencegahan
tersier
c.
Penegahan
sekunder
d.
Pencegahan
internal
e.
Pencegahan eksternal
7.
Apa
yang dimaksud dengan pencegahan primer penyakit diabetes mellitus?
a.
Pencegahan yang
dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi terhadap penderita DM
b.
Pencegahan yang
dilakukan selama seseorang menderita penyakit DM
c.
Pencegahan yang
dilakukan sebelum seseorang terjangkit penyakit DM
d.
Pencegahan
jangka panjang
e.
Pencegahan
jangka pendek
8.
Berikut
empat pilar penanganan penyakit Diabetes Mellitus, kecuali?
a.
Edukasi
b.
Terapi gizi
medis
c.
Latihan jasmani
d.
Intervensi
farmakologis
e.
Amputasi
9.
Berikut
faktor risiko penyakit Diabetes Mellitus yang tidak dapat diubah, kecuali?
a.
Usia
b.
Pola makan
c.
Faktor genetis
d.
Jenis kelamin
e.
Budaya
10.
Berikut
faktor risiko penyakit Diabetes Mellitus yang dapat diubah, kecuali?
a.
Pola makan
b.
Tingkat
pendidikan
c.
Usia
d.
Aktivitas fisik
e.
Paparan asap
rokok
B.
Epidemiologi Stroke
ü Essay
1.
Bagaimana masalah
penyakit Stroke di Indoesia?
Jawab:
Jumlah
penderita penyakit stroke di Indonesia tahun 2013 berdasarkan diagnosis
tenaga kesehatan (Nakes) diperkirakan sebanyak 1.236.825 orang (7,0‰),
sedangkan berdasarkan diagnosis gejala diperkirakan sebanyak 2.137.941 orang
(12,1‰). Berdasarkan diagnosis Nakes maupun diagnosis/gejala, Provinsi Jawa
Barat memiliki estimasi jumlah penderita terbanyak yaitu sebanyak 238.001 orang
(7,4‰) dan 533.895 orang (16,6‰), sedangkan Provinsi Papua Barat memiliki
jumlah penderita paling sedikit yaitu sebanyak 2.007 orang (3,6‰) dan 2.955
orang (5,3‰)
2.
Bagaimana
klasifikasi penyakit Stroke?
Jawab:
a.
Stroke Iskemik
Infark iskemik
serebri, sangat erat hubungannya dengan aterosklerosis (terbentuknya ateroma)
dan arteriolosklerosis. Aterosklerosis dapat menimbulkan bermacam-macam
manifestasi klinik dengan cara:
1)
Menyempitkan lumen pembuluh darah dan
mengakibatkan insufisiensi aliran darah
2)
Oklusi mendadak pembuluh darah karena
terjadinya thrombus atau perdarahan aterom
3)
Merupakan terbentuknya thrombus yang kemudian
terlepas sebagai embol
4)
Menyebabkan dinding pembuluh menjadi lemah dan
terjadi aneurisma yang kemudian dapat robek.
b.
Stroke hemoragik
Stroke hemoragik yang
merupakan sekitar 15% sampai 20% dari semua stroke, dapat terjadi
apabila lesi vaskular intraserebrum mengalami ruptur sehingga terjadi
perdarahan ke dalam ruang subarakhnoid atau langsung ke dalam jaringan otak.
Sebagian dari lesi vaskular yang dapat menyebabkan perdarahan subarakhnoid
(PSA) adalah aneurisma sakular dan malformasi arteriovena (MAV). Mekanisme lain
pada stroke hemoragik adalah pemakaian kokain atau amfetamin, karena
zat-zat ini dapat menyebabkan hipertensi berat dan perdarahan intraserebrum
atau subarakhnoid.
3.
Apa saja faktor
risiko penyakit Stroke?
Jawab:
Tidak dapat dirubah, meliputi: usia, jenis kelamin, herediter,
ras/etnik. Dan dapat dirubah, meliputi: riwayat penyakit stroke,
hipertensi, penyakit jantung, diabetes mellitus, Transient Ischemic Attack
(TIA), hiperkolesterol, obesitas, merokok, alkoholik, hiperurisemia, peninggian
hematokri.
4.
Bagaimana
patofisiologi penyakit Stroke?
Jawab:
Secara umum, apabila aliran darah ke jaringan otak terputus selama
15 sampai 20 menit, akan terjadi infark atau kematian jaringan. Oklusi di suatu
arteri tidak selalu menyebabkan infark di daerah otak yang diperdarahi oleh
arteri tersebut. Alasannya adalah bahwa mungkin terdapat sirkulasi kolateral
yang memadai ke daerah tersebut. Proses patologik yang mendasari mungkin salah
satu dari berbagai proses yang terjadi di dalam pembuluh darah yang
memperdarahi otak. Patologinya dapat berupa (1) keadaan penyakit pada pembuluh
itu sendiri, seperti pada aterosklerosis dan trombosis, robeknya dinding
pembuluh, atau peradangan; (2) berkurangnya perfusi akibat gangguan status
aliran darah, misalnya syok atau hiperviskositas darah; (3) gangguan aliran
darah akibat bekuan atau embolus infeksi yang berasal dari jantung atau
pembuluh ekstrakranium; atau (4) ruptur vaskular di dalam jaringan otak atau
ruang subaraknoid.
5.
Apa hubungan
hipertensi dengan penyakit Stroke?
Jawab:
Terdapat hubungan antara hipertensi
dengan kejadian stroke. Hipertensi merupakan faktor risiko utama
terjadinya stroke. Sering disebut sebagai the silent killer
karena hipertensi meningkatkan risiko terjadinya stroke sebanyak 6 kali.
Dikatakan hipertensi bila tekanan darah lebih besar dari 140/90 mmHg. Semakin
tinggi tekanan darah pasien kemungkinan stroke akan semakin besar,
karena terjadinya kerusakan pada dinding pembuluh darah sehingga memudahkan
terjadinya penyumbatan bahkan pecahnya pembuluh darah di otak. Jika serangan stroke
terjadi berkali-kali, maka kemungkinan untuk sembuh dan bertahan hidup akan
semakin kecil.
ü Multiple Choices
1.
Berikut
merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit stroke
dilihat dari segi orang, kecuali?
a.
Usia
b.
Jenis kelamin
c.
Frekuensi
d.
Genetik
2.
Stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah yaitu…
a.
Hemoragik
b.
Iskemik
c.
Ringan
d.
Obesitas
3.
Terdapat 2 jenis penyakit stroke, yaitu…
a.
Stroke iskemik dan jantungan
b.
Stroke iskemik
dan stroke hemoragik
c.
Jantungan dan stroke hemoragik
d.
Hemoragik dan stress
4.
Dalam
epidemiologi stroke merupakan penyakit….
a.
Menular
b.
Mewabah
c.
Tidak menular
d.
Semua benar
5.
Tahap
pencegahan stroke dalam disability limitation dapat dilakukan dengan cara...
a.
Waspadai
gangguan irama jantung
b.
Rutin memeriksa tekanan darah
c.
Menghindari
stres
d.
Mengurangi
kalori
6.
Tipe stroke yang
paling banyak diderita adalah…
a.
Non hemoragik
b.
Ischemic
c.
Non Ischemic
d.
Hemoglobin
7.
Di bawah ini yang merupakan faktor risiko stroke
yang tidak dapat dikendalikan adalah..
a.
Umur dan Jenis Kelamin
b.
Garis Keturunan
c.
Diabetes dan penyakit jantung
d.
Semua benar
8.
Upaya untuk
mencegah stroke pada orang yang belum terkena stroke adalah upaya
pencegahan secara…
a.
Sekunder
b.
Tersier
c.
Primer
d.
Bertahap
9.
Di bawah ini bukan merupakan langkah mencegah terjadinya stroke
kecuali….
a.
Mengkonsumsi makanan sesuai selera
b.
Menurunkan
berat badan agar ideal
c.
Banyak-banyak mengkonsumsi garam
d.
Semua benar
10.
Di bawah ini
yang merupakan 4 major risk factors dari stroke adalah...
a.
Kolesterol
b.
Rokok
c.
Hipertensi
d.
Obesitas
C.
Epidemiologi
Lansia
ü Essay
1.
Apa yang
dimaksud dengan lansia?
Jawab:
Menurut
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan
Lanjut Usia, yang dimaksud dengan Lanjut Usia (lansia) adalah seseorang yang
telah mencapai usia 60 tahun ke atas.
2.
Bagaimana
karakteristik lansia?
Jawab:
a.
Jenis kelamin:
Lansia lebih banyak pada wanita. Terdapat perbedaan kebutuhan dan masalah
kesehatan yang berbeda antara lansia laki dan wanita.
b.
Status perkawinan:
Status masih lengkap atau sudah hidup janda/duda akan mempengaruhi keadaan
kesehatan lansia baik fisik maupun pikologis.
c.
Living
arrangement: Misalnya
keadaan pasangan, tinggal sendiri atau bersama istri, anak atau keluarga
lainnya.
d.
Kondisi kesehatan
1)
Kondisi umum:
kemampuan umum untuk tidak tergantung kepada orang lain dalam kegitan
sehari-hari. Contohnya mandi, buang air kecil dan besar.
2)
Frekuensi
sakit: frekuensi sakit yang tinggi menyebabkan menjadi tidak produktif lagi
bahkan mulai tergantung kepada orang lain. Bahkan ada yang karna penyakit
kroniknya sudah memerlukan perawatan khusus.
e.
Keadaan
Ergonomi
1)
Sumber pendapat
resmi: pensiunan ditambah sumber pendapatan lain kalau masih bisa aktif.
2)
Sumber
pendapatan keluarga: ada tidaknya bantuan keuangan dari anak/keluarga lainnya,
atau bahkan masih ada anggota keluarga yang tergantung padanya.
3)
Kemampuan
pendapatan: lansia memerlukan biaya yang lebih tinggi, sementara pendapatan
semakin menurun. Sampai seberapa besar pendapatan lansia dapat memenuhi
kebutuhan.
3.
Bagaimana
perubahan yang terjadi pada proses menua?
Jawab:
a.
Penuaan Kulit
Kulit akan menjadi lebih keriput akibat berkurangnya
produksi kolagen.
b.
Fungsi jantung dan pembuluh darah
(kardiovaskuler)
Penuaan mempengaruhi struktur jantung dan pembuluh darah yang turut
memengaruhi fungsinya.
c.
Sistem pernapasan
Elastisitas paru dan aktivitas sel pembersih
paru akan berkurang seiring bertambahnya usia.
d.
Sistem pencernaan
Lambung akan memproduksi
asam lambung dalam jumlah yang lebih sedikit. Akibatnya, tubuh lansia akan
rentan terhadap infeksi dari makanan.
e.
Fungsi ginjal
Seiring
bertambahnya usia, struktur pada ginjal akan berubah. Proses aterosklerosis
juga dapat menyerang ginjal, menyebabkan menurunnya fungsi ginjal.
f.
Tulang dan sendi
Tulang akan mulai
kehilangan strukturnya, yang mana dapat menyebabkan osteoporosis jika tidak
dilakukan tindakan pencegahan.
g.
Penglihatan
Lensa mata
akan menjadi lebih keras. Akibatnya, mata akan sulit melihat pada kondisi
remang-remang.
h.
Pendengaran
Terjadi
berbagai perubahan pada sistem pendengaran di usia tua. Mulai dari berkurangnya
saraf pendengaran hingga melemahnya struktur telinga.
i.
Sistem saraf
Sistem saraf
dan otak juga akan mengalami perubahan. Kemampuan intelektual, kecepatan
belajar, dan psikomotor juga akan berkurang seiring bertambahnya usia.
j.
Sistem hormon
Sistem endokrin (hormon) juga akan mengalami
perubahan. Hormon seks akan berkurang (esterogen maupun testoteron).
k.
Perubahan
psikologis
Pada lansia pada umumnya juga akan mengalami penurunan fungsi kognitif
dan psikomotor. Fungsi kognitif meliputi proses belajar, persepsi, pemahaman,
pengertian, perhatian dan lainlain sehingga menyebabkan reaksi dan perilaku
lansia semakin lambat.
4.
Apa saja
masalah kesehatan pada lansia?
Jawab:
a.
Imobilitas (Immobility)
b.
Instabilitas/Terjatuh
(Instability/Falls)
c.
Gangguan
intelektual/Demensia
d.
Isolasi/Depresi
(Isolation/Depression)
e.
Inkotinensia (Incontinence)
f.
Impoten (Impotence)
g.
Imunodefisiensi
(Immunodeficiency)
h.
Infeksi (Infection)
i.
Kelelahan/Malnutrisi
(Inanition/Malnutrition)
j.
Impaksi/Konstipasi
(Impaction/Constipation)
k.
Iatrogenesis
l.
Insomnia
m.
Gangguan
(Impairment): pengelihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman, komunikasi,
integritas kulit dan convalescence.
5.
Bagaimana
kebtuhan gizi pada lansia?
Jawab:
a.
Kalori
Bagi lansia komposisi energi
sebaiknya 20-25% berasal dari protein, 20% dari lemak, dan sisanya dari
karbohidrat. Kebutuhan kalori untuk lansia laki-laki sebanyak 1960 kal,
sedangkan untuk lansia wanita 1700 kal.
b.
Protein
Beberapa penelitian merekomendasikan,
untuk lansia sebaiknya konsumsi proteinnya ditingkatkan sebesar 12-14% dari
porsi untuk orang dewasa. Sumber protein yang baik diantaranya adalah pangan
hewani dan kacang-kacangan.
c.
Lemak
Konsumsi lemak yang dianjurkan
adalah 30% atau kurang dari total kalori yang dibutuhkan.
d.
Karbohidrat dan
serat makanan
Sumber serat yang baik bagi lansia
adalah sayuran, buah-buahan segar dan biji-bijian utuh. Lansia dianjurkan untuk
mengurangi konsumsi gula-gula sederhana dan menggantinya dengan karbohidrat
kompleks, yang berasal dari kacang-kacangan dan biji-bijian yang berfungsi
sebagai sumber energi dan sumber serat.
e.
Vitamin dan
mineral
Kebutuhan vitamin dan mineral bagi
lansia menjadi penting untuk membantu metabolisme zat-zat gizi yang lain.
Sayuran dan buah hendaknya dikonsumsi secara teratur sebagai sumber vitamin,
mineral dan serat.
f.
Air
Pada lansia dianjurkan minum lebih dari 6-8 gelas per hari.
ü Multiple Choices
1.
Upaya untuk
meningkatkan kesehatan dan semangat lansia agar tetap berguna dan dihargai bagi
diri sendiri, keluarga dan masyarakat merupakan upaya pencegahan secara…
a.
Sekunder
b.
Primer
c.
Tersier
d.
Sekunder dan
Primer
2.
Penyakit musculoskeletal yang
biasanya di derita oleh lansia yaitu ….
a.
Kanker
b.
Gangguan kulit
c.
Osteoporosis
d.
Katarak
3.
Dibawah ini yang merupakan perubahan
fisik secara kemampuan kognitif pada lansia yaitu…
a.
Rambut mulai beruban
b.
Gigi mulai
ompong
c.
Penglihatan dan
pendengaran berkurang
d.
Ingatan tidak berfungsi dengan baik
4.
Penyuluhan
tentang perilaku hidup sehat, gizi untuk lanjut usia, proses degeneratif
seperti katarak, presbikusis merupakan tahap penanggulangan...
a.
Upaya promotif
b.
Upaya preventif
c.
Upaya kuratif
d.
Upaya
rehabilitatif
5.
Seseorang
dikatakan Pralansia (prasenelis) jika berumur…
a.
< 30 tahun
b.
< 40 tahun
c.
> 45−59 tahun
d.
< 20 tahun
6.
Di bawah ini merupakan gizi yang dibutuhkan pada lansia
yaitu…
a.
Vitamin dan Mineral
b.
Protein
c.
Kalori
d.
Semua Benar
7.
Perubahan
fisiologi akibat penuaan meliputi…
a.
Usus
b.
Mulut
c.
Kekuatan, ketahanan & kelenturan otot rangka berkurang
d.
Sistem
Pernapasan
8.
Pencegahan
primer pada penyakit yang kemungkinan di derita oleh lansia yaitu …
a.
Pengkajian fungsi fisik dan
mental.
b.
Evaluasi fungsi pendengaran
setiap 3 tahun setelah berusia 50 tahun.
c.
Pemeriksaan
Kesehatan Berkala Posyandu Lansia
d.
Endoskopi pada semua usia
lanjut setelah usia 50 tahun, setiap 5 tahun
9.
Di bawah ini
yang merupakan faktor faktor mempengaruhi usia lansia kecuali….
a.
Kesehatan Fisik
b.
Kondisi
Psikologi
c.
Kondisi Mental
d.
Kondisi Ekonomi
10.
Di bawah ini
merupakan penyakit yang paling sering diderita oleh lansia, adalah….
a.
Katarak
b.
Osteoporosis
c.
Alzheimer
d.
Semua benar
0 Komentar