Iklan atas - New

Konsep Dasar Berpikir Sistem (System Thinking)


Konsep Dasar Berpikir Sistem (System Thinking)
1.    Mengapa perlu berpikir sistem
Adanya tanggung jawab besar dalam memajukan kesehatan masyarakat, membuat pemerintah menjadi konsen pada sistem kesehatan. Berbagi upaya telah dilakukan namun dari tahun ke tahun tingkat kesehatan masyarakat masih belum dapat ditingkatkan secara bermakna, sehingga terjadi ketidakpuasan masyarakat terhadap sistem kesehatan yang ada.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi ini ialah mencoba merubah cara pandang, perumusan dan analisa masalah di dalam sistem kesehatan tersebut.  Sebab, permaslahan yang ada saat ini telah membuat sistem kesehatan yang ada seharusnya memandang lebih holistik yang tidak hanya berfokus pada analisa satu bagian sistem, tapi lebih ke arah bagaimana menyatukan seluruh komponen subsistem tersebut dan saling menghubungkannya satu sama lain. Hal ini sangatlah penting, sebab dengan hanya menganalisa dan melakukan perbaikan pada satu sector saja, dapat mengakibatkan gangguan terhadap keseimbangan keseluruhan sistem yang sudah dibangun sejak awal san menyebabkan bagian sistem yang lain menjadi menolak bahkan melakukan tindakan yang melawan terhadap aksi perbaikan tersebut.  Oleh karena itulah saat ini pendekatan masalah yang paling memungkinkan terhadap situasi tersebut ialah melalui Systems Thinking, dimana kita memandang satu masalah sebagai suatu bagian dari keseluruhan sistem, yang keseluruhan komponen sistem tersebut juga harus ditinjau lagi, guna perbaikan ke depannya.
Penerapan Systemic thinking pada sistem kesehatan nasional ditujukan untuk membantu tercapainya tujuan dari sistem kesehatan nasional itu sendiri. Karena sistem kesehatan adalah suatu sistem yang kompleks dan luas sehingga harus disusun secara sistematik agar dapat tercipta suatu cara pandang yang dapat mencakup semua aspek yang berhubungan dengan terciptanya kesehatan di Indonesia. Dengan menerapkan kerangka konsep dari pemikiran yang sistemik, akan membantu pelaksanaan sistem dan meminimalisir kemungkinan kegagalan sistem. Pemikiran secara sistemik akan memberikan wawasan yang luas sehingga dalam perencanaan dan pelaksanaannya dapat lebih mencakup seluruh aspek sehingga tidak ada yang terlewatkan dan lebih sistematis dan terkonsep dengan baik. Dengan penerapan pemikiran sistemik yang baik dalam sistem kesehatan nasional akan memudahkan komponen - komponen dalam sistem kesehatan  baik yang esensial maupun yang non-esensial dalam menyatukan visi dan misi.
2.    Konsep dasar berpikir sistem
Suatu cara berpikir tentang, dan suatu bahasauntuk menguraikan dan memahami, kekuatankekuatan dan hubungan-hubungan antarpribadi yang membentuk prilaku sistem mencakup sekumpulan metode, alat danprinsip yang agak tidak berbentuk, yang semuanya diorientasikan untuk melihat kesaling terkaitan antara kekuatan-kekuatan,dan melihatnya sebagai bagian dari suatu proses bersama.
Jujun S. Suriasumantri (2000) mengatakan bahwa pendekatan sistem dapat diartikan sebagai suatu cara berpikir dengan mempergunakan konsep sistem dalam objek yang ditelaah di deskripsikan secara sistematik dan sistemik (menyeluruh) dengan mempergunakan analisis yang bersifat multi-disiplin. Ciri dari pendekatan sistem adalah, (a) pedekatanbersifat holistik, (b) berorientasi pada output (c) analisis masalah dilakukandengan menggunakan model.
Menurut Jujun S. Suriasumantri, sistem dapat diartikan sebagai sebuah ujud keseluruhan dari suatu objek penelaahan dimana unsur dariobjek tersebut berhubungan satu sama lain dalam suatu jalinan yang teratur.
Gagne dan Briggs mengarakan sistem sebagai suatu cara yang terorganisir untukmencapai tujuan tertentu, apakah untuk seluruh masyarakat atau untuk sebagianmasyarakat. Briggs sendiri mengatakan sistem sebagai rencana kerja yang terpaduan (Integrated plan if operation) dan semua komponen sistem (sub sistem) yangdirancang untuk memecahkan kebutuhan tertentu. Jadi jika disimpulkan dalamarti yang sederhana sistem mengandung pengertian, bahwa wujud sesuatu adalahmerupakan totalitas dari seperangkat komponen yang tergantung dalam satujalinan yang teratur dalam proses kegiatan menghasilkan tujuan tertentu.Dari beberapa pengertian tentang sistem tersebut di atas, dapat diungkapkan bahwa sistem memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
§  Sistem bertujuan bersama dan berorientasi pada tujuan itu
§  Tujuan sistem dapat dijabarkan kepada beberapa fungsi
§  Sistem memiliki komponen-komponen yang dapat menjalankan fungsifungsi tersebut
§  Komponen-komponen sistem saling berkaitan dan tergantung satu samalain.
§  Sistem memiliki aspek keterpaduan antar komponen
§  Sistem memiliki mekanisme umpan balik
§  Memproses masukan (input) menjadi keluaran (output).
Menurut Jujun S. Suriasumantri (2001), bahwa sistem dapat dikeompokkan menjadi dua jenis, yaitu :
a.    Sistemtertutup yang berarti sebuah sistem yang dalam proses kegiatan yang tidak berhubungan dengan sistem-sistem luarnya. Contohnya : sistem kehidupan pada masayarakat baduy asli.
b.    Sistem terbuka yang berarti sebuah sistem yang berhubungan dengan sistem-sistem lainnya dalam melakukan proses kegiatannya. Contohnya : Kegiatan pada sistem Pendidikan Dalam sistem terbuka raw input (masukan mentah) diproses melalui bantuan dari input-input instrumental yang berupa tenaga manusia, sarana dan prasarana, metode dan material selanjutnya menjadi output. Jadi sistem terbukadapat dikatakan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
§  Input dapat menerimapengaruh dari lingkungan eksternal,
§  Ada proses transformasi dari sumber dayayang tersedia terhadap sistem itu sendiri.
§  suatu hasil (output) yang diberikankepada lingkungan setelah melalui proses.
§  ada proses untuk menetralisir prosesentropy supaya proses tetap berjalan,
§  Ada kegiatan mengubah sumber dayaterus menerus.
§  Terdapat usaha umpan balik sebagai alat untuk mengontrolperilaku dari output.
Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas suatu kegiatan dapat kita gunakan berbagai pendekatan. Salah satu diantaranya dengan menggunakan “pendekatan sistem”. Pendekatan sistem dapat diartikan sebagai suatu cara berpikir dengan menggunakan konsep sistematik dan sistemik (menyeluruh). Pendekatan sistem dapat juga dikatakan sebagai metode untuk mendeskripsikan suatu objek yang dideskripsikan meliputi bagaimana hubungan antar komponen yang satu dengan komponen yang lainnya yang menunjuk pada suatu hasil secara keseluruhan.
Pendekatan sistem atau berpikir sistem memiliki beberapa karakteristik ditinjau dari 3 aspek sebagai berikut :
b.    Aspek Ontologi
§  Pendektan holistik (menyeluruh).
§  Mulai dari keseluruhan kemudian dibatasi.
§  Dimulai darilatar belakang pengetahuan dan pengalaman yang telah diperoleh.


c.    Aspek Epistemologi.
§  Menggunakan model untuk memudahkan analisis.
§  sifatkeseluruhan lebih diperhatikan daripada pendekatan analitik danatomistik
§  Logika sistem merupakan konsep dasar dalam kegiatan inquiry (mencari tahu).
d.    Aspek Aksiologi,
§  menguaraikan tercapainya tujuan sistem secara sistemik(runtut).

Posting Komentar

0 Komentar