
Jaminan
Kesehatan Universal di Kota dan Kabupaten di
Seluruh
Indonesia
Status kesehatan
penduduk Indonesia selama 30 tahun pembangunan kesehatan, mengalami kemajuan
yang cukup berarti. Namun demikian, angka kematian bayi dan angka kematian ibu
masih jauh tertinggal jika dibandingkan dengan status kesehatan penduduk negara-negara
tetangga. Laporan World Health Organization (WHO) tahun 2005 menunjukkan bahwa angka
kematian bayi di Indonesia masih 46 per 1.000 kelahiran hidup, sementara di
Muangtai 29, Filipina 36, Srilanka 18,
dan Malaysia 11 per 1.000 KLH. Berbagai studi menunjukkan bahwa rendahnya angka kematian bayi berkorelasi kuat dengan
kinerja sistem kesehatan, khususnya pendanaan kesehatan. Kinerja sistem kesehatan
Indonesia berada pada urutan ke-92, yang jauh lebih rendah dari kinerja sistem kesehatan
negara tetangga seperti Malaysia (urutan ke 49), Muangtai (urutan ke 47) dan Filipina
yang berada pada urutan ke 60.
Rendahnya kinerja
sistem kesehatan kita sangat berkorelasi dengan rendahnya belanja kesehatan
yang hanya naik dari 2,9% Produk Domestik Bruto (PDB) di tahun 1999 menjadi
3,1% PDB di tahun 2003. Sementara di Cina belanja kesehatan naik dari 4,9% PDB di
tahun 1999 menjadi 5,6% PDB di tahun 2003, dan di India turun sedikit dari 5,1%
menjadi 4,8% PDB. Yang menarik adalah bahwa pada periode tersebut, Pemerintah
China membelanjakan antara 9,7% - 12,5% anggaran pemerintah untuk kesehatan dan
Filipina menghabiskan 4,9% - 7,1%, dan pemerintah Indonesia hanya membelanjakan
3,8% - 5,1% anggaran pemerintah untuk kesehatan. Rendahnya belanja kesehatan Indonesia
merupakan salah satu indikator rendahnya komitmen pemerintah dan lemahnya kebijakan
sosial bidang kesehatan.
0 Komentar