BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Learning organization
(LO) atau organisasi pembelajar adalah organisasi yang memberikan kesempatan
dan mendorong setiap individu yang ada dalam organisasi tersebut untuk terus
belajar dan memperluas kapasitas dirinya. Dia merupakan organisasi yang siap
menghadapi perubahan dengan mengelola perubahan itu sendiri (managing
change). Untuk memulai mentransformasikan organisasi di mana kita berada
sekarang, terlebih dulu, mari kita cermati komponen-komponen penting yang harus
ada dalam organisasi pembelajar, (1). Learning
(Belajar), (2). Organization (Organisasi), (3). People
(Orang), (4). Knowlegde (Pengetahuan), (5). Technology
(Teknologi). Secara kasat mata, kelima komponen diatas ada dalam organisasi
manapun, baik organisasi konvensional maupun organisasi modern yang sudah
menerapkan prinsip-prinsip pengembangan organisasi.
Organisasi
Pembelajar didasarkan atas beberapa ide dan prinsip yang integral kedalam
struktur organisasi. Dr. Peter Senge dalam hal ini menyebutkan bahwa inti dari
Organisasi Pembelajar adalah Disiplin Kelima (The Fifth Discipline),
kelima disiplin itu adalah: Keahlian Pribadi (Personal Mastery), Model
Mental (Mental Model), Visi Bersama (Shared Vision),
Pembelajaran Tim (Team Learning), dan Pemikiran Sistem (System
Thinking).
Menurut
Miarso (2002) dalam Prawiradilaga (2004) mengemukakan beberapa alasan mengapa
saat ini diperlukan organisasi belajar, yaitu (1) dalam rangka pembangunan
ekonomi yang berkelanjutan, kita tidak lagi mengandalkan tersedianya tenaga
kerja yang banyak dan murah, melainkan tenaga yang terdidik, terlatih dan
menguasai informasi dengan baik, (2) pengembangan informasi yang lebih
berorientasi pada lingkungan internal dianggap tidak tepat lagi. Sejalan
dengan masyarakat informasi, maka organisasi perlu menguasai informasi mengenai
lingkungan secara konferhensif.
B.
Rumusan
masalah
1. Apa
yang di maksud dengan keahlian pribadi?
2. Apa
saja strategi untuk mengembangkan keahlian pribadi
3. Bagaimana
loyalitas kepada kebenaran?
4. Apa
saja kekuatan dalam pilihan?
5.
Bagaimana bentuk
inovasi dalam infrastruktur untuk mendorong keahlian pribadi?
6.
Bagaimana cara
menanamkan keahlian pribadi di Beckman Instruments Wilson Bullard?
7. Apa saja keahlian intrapersonal?
C.
Tujuan
1. Mengetahui
pengertian dari keahlian pribadi.
2. Mengetahui
strategi untuk mengembangkan keahlian pribadi.
3. Mengetahui
loyalitas kepada kebenaran.
4. Mengetahui
kekuatan dalam pilihan.
5. Mengetahui
bentuk inovasi dalam infrastruktur untuk mendorong keahlian pribadi.
6. Mengetahui
cara menanamkan keahlian pribadi di Beckman Instruments Wilson Bullard.
7. Mengetahui
keahlian intrapersonal.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Keahlian Pribadi
Keahlian
pribadi yaitu setiap orang harus mempunyai komitmen untuk belajar sepanjang
hayat dan sebagai anggota organisasi perlu mengembangkan potensinya secara
optimal. Penguasaan pribadi ini merupakan suatu disiplin yang antara lain
menunjukkan kemampuan untuk senantiasa mengklarifikasi dan mendalami visi
pribadi, memfokuskan energi, mengembangkan kesabaran, dan memandang realitas
secara objektif. Kenyataan menunjukkan bahwa seseorang memasuki organisasi
dengan penuh semangat, tetapi setelah merasa mapan dalam organisasi itu lalu
kehilangan semangatnya. Oleh karena itu, disiplin ini sangat penting artinya
bahkan menjadi landasan untuk organisasi belajar.
2. Strategi Untuk Mengembangkan Keahlian
Pribadi
Semakin
jelas bahwa pembelajaran tidak terjadi dengan cara yang tahan lama kecuali jika
itu dipicu oleh minat dan keingintahuan yang penuh semangat dari orang itu
sendiri. Ketika pemicunya tidak ada, orang-orang dengan mengalah menerima
pelatihan dalam suatu subjek-kendali proses statistic, pengembangan eksekutif,
atau perencanaan untuk perekayasaan ulang. Dampak-dampak dari latihan itu
terasa untuk sementara, namun tanpa komitmen, orang-orang yang dilatih itu
berhenti menggunakan keahlian-keahlian baru tersebut. Secara bertahap, mereka
melupakannya secara sistematis, sering kali dimulai dengan prinsip-prinsip dan
teori-teori yang membuat latihan tersebut begitu berharga pada mulanya.
”Apa
yang sedang terjadi sekarang juga, pada waktu ini?” Ketika orang-orang
belajar melatih secara lebih efektif, teknik-teknik tersebut mengalir naik
turun dalam organisasi, karena pelatihan, seperti sebagian besar metode
keahlian pribadi, paling baik dipelajari melalui teladan. Praktik utama
keahlian pribadi mencakup belajar untuk mempertahankan visi.
3.
Loyalitas kepada Kebenaran
Melihat
dan mengatakan kebenaran merupakan suatu unsur fundamental dari keahlian
pribadi, dan unsur fundamental dari disiplin visi bersama yang terkait.
(Kebenaran , dalam hal ini, tidak berarti “kebenaran mutlak,” melainkan sekedar
kebenaran seperti Anda lihat). “Karena ketegangan kreatif tergantung pada suatu
pemahaman yang jernih tentang realitas saat ini, maka ketegangan kreatif itu
segera hilang ketika orang-orang berbohong kepada diri mereka sendiri atau satu
sama lain.
4. Kekuatan Pilihan
Membuat
suatu pilihan jauh lebih dahsyat daripada berkata, “Saya ingin…” bahkan ketika
visinya sendiri benar-benar sama. Setelah memilih, visi itu sendiri terasa
lebih kaya, dan tugas untuk mencapainya menjadi lebih kreatif. Sebagaimana
halnya dengan setiap pilihan yang mengubah hidup-suatu pernikahan, pilihan
untuk melahirkan seorang bayi ke dunia, atau pilihan suatu karier-ada suatu
rasa pemeliharaan yang terpancing. Anda menjadi seorang pelayan bagi visi yang
telah Anda pilih itu: seorang mitra dalam proses membuatnya menjadi kenyataan.
5. Inovasi dalam Infrastruktur untuk
Mendorong Keahlian Pribadi
Salah
satu aspek yang paling memikat dari keahlian pribadi adlah perubahan yang
dihasilkannya dalam suatu rancangan organisasi. Ketika organisasi-organisasi
menguasai keahlian pribadi, mereka didorong untuk memikirkan kembali investasi
mereka dalam pengambangkan kemampuan karyawan. Ini tidak hanya melibatkan suatu
investasi dalam bentuk uang. Untuk mendorong keahlian pribadi, suatu organisasi
harus menginvestasikan kepintaran, waktu, dan perhatian, dengan menggunakan
masalah untuk mendesain unsur-unsur baru dari infrastruktur.
6. Menanamkan Keahlian Pribadi di
Beckman Instruments Wilson Bullard
Wilson Bullard adalah pemimpin kelompok
pengembangan produk di Beckman Instruments. Salah seorang dari sangat
sedikitnya manajer yang secara pribadi melakukan upaya keahlian pribadi, yang
mengandalkan ketekunan dan keyakinannya sendiri. Ketika orang-orang tidak
mendapatkan hasil-hasil yang seketika, mereka sering kali ingin menghentikan
eksperimen. Wilson berkata, “Mari kita memberinya waktu lebih lama.” Ia benar:
diperlukan enam bulan atau lebih bagi Beckman untuk menunjukkan hasil.
7. Keahlian Intrapersonal
Praktik
keahlian pribadi tradisional dipusatkan pada suatu pergeseran pandangan
orang-orang tentang hubungan mereka dengan dunia. Dalam istilah Robert Fritz,
pergeseran tersebut adalah sikap dari sikap yang “reaktif” (berespons terhadap
peristiwa), menjadi “kreatif” (menciptakan masa depan yang Anda inginkan).
Sekarang saya yakin bahwa, ketika orang-orang mempraktikkan keahlian pribadi,
mereka bias mulai masuk ke dalam suatu orientasi ketiga: “ saling tergantung,”
di mana Anda dan dunia saling berhubungan secara harmonis. Pergeseran antar
orientasi-orientasi merupakan hal yang sangat penting karena itu mempengaruhi
setiap aspek kemampuan seseorang untuk berpartisipasi dalam pembangunan organisasi
pembelajaran. Itu mempengaruhi cara individu-individu menarik pelajaran dari
pengalaman; cara mereka memahami dan bertindak berdasarka system; dan
jenis-jenis visi yang mereka ciptakan.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Keahlian
pribadi ini merupakan suatu disiplin yang antara lain menunjukkan kemampuan
untuk senantiasa mengklarifikasi dan mendalami visi pribadi, memfokuskan
energi, mengembangkan kesabaran, dan memandang realitas secara objektif. Praktik
utama keahlian pribadi mencakup belajar untuk mempertahankan visi. Melihat dan
mengatakan kebenaran merupakan suatu unsur fundamental dari keahlian pribadi,
dan unsur fundamental dari disiplin visi bersama yang terkait. Setelah memilih,
visi itu sendiri terasa lebih kaya, dan tugas untuk mencapainya menjadi lebih
kreatif. Untuk mendorong keahlian pribadi, suatu organisasi harus
menginvestasikan kepintaran, waktu, dan perhatian, dengan menggunakan masalah
untuk mendesain unsur-unsur baru dari infrastruktur. Pergeseran antar
orientasi-orientasi merupakan hal yang sangat penting karena itu mempengaruhi
setiap aspek kemampuan seseorang untuk berpartisipasi dalam pembangunan
organisasi pembelajaran.
2.
Saran
Adapun
saran yang di berikan yaitu di dalam mengembangkan keahlian pribadi harus
loyal, kuat dalam memilih keputusan, dan mempunyai inovasi dalam
Infrastruktur untuk mendorong keahlian pribadi.
DAFTAR PUSTAKA
0 Komentar