1. Dalam
epidemiologi penyakit menular, ada 3 sifat utama aspek penularan penyakit dari
orang ke orang, yaitu…
a. Waktu
generasi, reservior, attack rate
b. Waktu
generasi, attack rate, vector
c. Waktu
generasi, kekebalan kelompok, attack rate
d. Waktu
generasi, kekebalan kelompok, vector
Jawaban: C
2.
Keadaan kekebalan populasi yakni suatu
wabah besar dapat terjadi jika….
a. Agent
penyakit infeksi masuk ke dalam suatu populasi yang tidak pernah terpapar oleh
agen tersebut
b. Satu
satuan waktu tertentu di kalangan anggota kelompok yang mengalami kontak serta
memiliki risiko atau kerentanan terhadap penyakit tersebut.
c. Wabah
di masyarakat serta kelangsungan penyakit pada suatu kelompok penduduk
tertentu.
d. Hubungan
individu dalam kehidupan sehari-hari pada kelompok populasi tertentu
Jawaban: A
3.
Tingkat terinfeksi yang cukup tinggi
sejak awal kehidupan dan dapat mempengaruhi hamper seluruh populasi, contohnya
malaria disebut….
a. Epidemic
b. Fumigation
c. Hyperendemic
d. Holoendemic
Jawaban: D
4.
Infectious
agent merupakan suatu organisme virus, bakteri, jamur
yang menimbulkan penyakit….
a. Infeksi
menular
b. Epidemic
c. Insiden
d. Demam
Jawaban: A
5.
Merupakan upaya pengurangan terhadap
penyakit secara berkesinambungan diwilayah tertentu sehingga angka kesakitan
penyakit tersebut dapat ditekan serendah mungkin agar tidak terjadi masalah di
suatu wilayah pengertian dari….
a. Redukasi
b. Eliminasi
c. Eradikasi
d. Konsep
eliminasi
Jawaban: B
6.
Untuk pemberantasan penyakit atau
eradikasi, tidak hanya satu syarat yang dipenuhi, tetapi ada beberapa yaitu….
a. Biologik,
teknologi, terapi, operasional
b. Biologik,
teknologi, social ekonomi, operasional
c. Biologik,
teknologi, operasional, isolasi
d. Biologik,
operasional, isolasi, terapi
Jawaban: B
7.
Orang dewasa dan lanjut usia sering
terkena penyakit kronis seperti….
a. Jantung
coroner
b. Flu
c. Demam
d. AIDS
Jawaban: A
8.
Kita
ketahui bahwa pada hakikatnya suatu penyakit dapat menyerang setiap orang pada
semua golongan umur, tetapi ada penyakit-penyakit tertentu yang lebih banyak
menyerang golongan usia tertentu, misalnya..
Jawaban: Anak berumur 1-5 tahun lebih banyak terkena
infeksi saluran pernapasan bagian atas (ISPA). Ini disebabkan perlindungan
kekebalan yang diperoleh dari ibu yang melahirkannya hanya sampai pada 6 bulan
pertama setelah melahirkan, sedangkan setelah itu kekebalan menghilang dan ISPA
mulai menunjukkkan peningkatan.
Pada lansia, mudah terserang penyakit, seperti osteoporosis,
atritis atau radang sendi.
9.
Sebut dan
jelaskan faktor-faktor lain yang berkaitan dengan variabel orang!
Jawaban:
a.
Sosial
ekonomi, Keadaan sosial ekonomi merupakan faktor yang mempengaruhi frekuensi
distribusi penyakit tertentu, misalnya TBC, infeksi akut gastrointestinal,
ISPA, anemia, melnutrisi, dan penyakit parasit yang banyak terdapat pada
penduduk golongan sosial ekonomi rendah. Penyakit jantung koroner, hipertensi,
obesitas, kadar kolesterol tinggi, dan infark miokard yang banyak terdapat pada
penduduk golongan sosial ekonomi yang tinggi.
b.
Budaya atau agama, Dalam
beberapa hal terdapat hubungan antara kebudayaan masyarakat atau agama dengan
frekuensi penyakit tertentu, misalnya:
1. Balanitis,
karsnoam penis banyak terdapat pada orang yang tidak melakukan sirkumsisi
disertai dengan higiene perorangan yang jelek.
2. Trisinensis
jarang terdapat pada orang Islam dan orang Yahudi karena mereka tidak memakan
babi.
3. Kelainan
fungsi hati jarang ditemukan pada pemeluk agama islam karena ajaran agama islam
tidak membenarkan meminum alkohol.
c.
Pekerjaan, Pekerja di bidang pertambangan, konstruksi bangunan atau
pertanian, dan pengemudi kendaraan bermotor mempunyai risiko yang lebih beasr
untuk mengalami trauma atau kecelakaan dibandingkan dengan pekerja kantor.
d.
Status marital, Adanya
hubungan antara status marital dengan frekuensi distribusi morbiditas telah
lama diketahui, tetapi penyebab pastinya belum diketahui. Ada yang berpendapat
bahwa hubungan status marital dengan morbiditas dikaitkan dengan faktor psikis,
emosional, dan hormonal atau berkaitan dengan kehidupan seksual, kehamilan,
melahirkan, dan laktasi.
Lebih
banyak ditemukan pada perempuan yang tidak menikah dibandingkan dengan
perempuan yang menikah, sebaliknya karsinom serviks lebih banyak ditemukan pada
perempuan yang menikah daripada yang tidak menikah atau menikah pada usia yang
sangat muda atau sering berganti pasangan. Kehamilan dan persalinan merupakan
merupakan faktor risiko terjadinya eklamsia dan praeklamsia yang dapat
menyebabkan kematian ibu. Angka kematian ibu di Indonesia masih cukup tinggi
dibandingkan dengan negara lain.
e.
Golongan darah, Golongan darah juga dapat mempengaruhi insidensi suatu
penyakit, misalnya orang-orang dengan golongan darah A meningkatkan risiko
terserang karsinoma lambung, sedangkan golongan darah O lebih banyak terkena
ulkus duodeni.
10.
Jelaskan faktor penularan rantai penyakit!
a. Sumber
penularan, Sumber penularan atau sumber infeksi adalah tempat dimana hama
penyakit hidup dan berkembang biak secara alamiah. Dari sumber infeksi inilah
kemudian penyakit itu menular kepada orang lain
b. Hama
penyakit, hama penyakit adalah mikro organisme yang merupakan penyebab penyakit
pada tuan rumah. Hama penyakit ini hidup dalam tubuh tuan rumahnya sebagai
parasit, mereka menimbulkan kerusakan pada sel-sel jaringan tubuh yang
ditempatinya, baik secara langsung maupun melalui toksin (racun) yang
dihasilkannya
c. Pintu
keluar, Pintu keluar adalah jalan yang dilalui oleh hama penyakit sewaktu
keluar/dikeluarkan dari tubuh tuan rumah. Beberapa jenis penyakit infeksi
memiliki pinru keluar yang berbeda-beda. Pintu keluar dapat berupa alat
pernafasan, alat pencernaan makanan, alat kencing dan kelamin dan luka pada
kulit
Cara penularan, Melalui Hubungan Orang dengan Orang (Personal
Contact)
Personal
contact dapat dibedakan atas 5 cara, yaitu:
- Kontak
fisik, contohnya penularan penyakit syphilis melalui hubungan seksual.
- Melalui
tangan yang terkontaminasi, ini dapat terjadi misalnya pada penyakit kolera,
seseorang yang tangannya terkontaminasi dengan produk si penderita, kemudian
makan tanpa terlebih dahulu membersihkan tangannya.
- Melalui
bebda-benda yang terkontaminasi. Benda-benda bekas dipergunakan oleh pederita
dapat menjadi sarana penularan, seperti misalnya saputangan, handuk, piring,
sendok, gelas, dan sebagainya, karena benda-benda tersebut telah terkontaminasi
dengan produk dari penderita yang sudah barang tentu penuh dengan hama
penyakit.
- Melalui
titik udah (Droplet Infection). Ini dapat terjadi misalnya pada penyakit TBC
paru dan nfluenza. Pada saat penderita bersin, batuk, atau berbicara, secara
tidak disadari akan disemprotkan butir-butir yang amat halus dari ludah dan
ingusnya ke udara. Penularan akan terjadi apabila butir-butir ludah atau ingus
yang mengandung hama penyakit itu terisap oleh orang lain pada saat bernafas.
- Melalui
udara (Air Borne Infection). Butir-butir ludah dan ingus seperti tersebut di
atas mempunyai ukuran/diameter bermacam-macam. Butir-butir yang sangat halus
akan terus melayang-layang di udara, sedangkan butir-butir yang cukup besar
akan turun dan mengendap di tanah. Butir-butir yang melayang di udara apabila mengering
akan meninggalkan inti yang berisi hama penyakit, yang disebut droplet nuclei,
sedangkan butir-butir yang jatuh di tanah apabila mengering akan membentuk debu
yang penuh dengan hama penyakit juga. Dengan perantara udara/angin baik itu
droplet nuclei maupun debu yang terkontaminasi itu akan dapat tersebar sampai
jauh, dan akan dapat menimbulkan penularan pada orang banyak melalui
pernafasan.
b. Melalui
Air (Water Borne Infection)
Air
dapat menjadi sarana penularan beberapa macam penyakit, misalnya kolera,
typhus, parathyphus, dysentri, radang hati menular, lumpuh kanak-kanak dan
penyakit karena cacing. Penularan umumnya terjadi akibat orang mengkonsumsi air
yang telah tercemar oleh faeces manusia, tana direbus atau diproses terlebih
dahullu (faecal-oral infection).
c. Melalui
Makanan (Food Borne Infection)
Penyakit-penyakit
seperti yang telah disebutkan di atas juga dapat menular dengan perantara
makanan. Penularan dapat terjadi karena:
- Makanan
telah tercemar dengan hama penyakit akibat diproses oleh orang yang sedang
menderita saki ataupun carrier penyakit tersebut.
- Makanan
tercemar oleh hama penyakit tersebut dengan perantaraan lalat.
- Bahan
makanan yang dimakan mentah tidak dicuci terlebih dahulu dengan sempurna sebelum
dikonsumsi, padahal sebelumnya telah disiram air sungai/kali dan sebagainya.
d. Melalui
Serangga (Insect Borne Infection=Arthropod Borne Infection)
Beberapa
jenis serangga dapat menjadi vektor beberapa macam penyakit.
e. Melalui
Alat-Alat Kedokteran Yang Tidak Steril
Beberapa
jenis alat kedokteran misalnya jarum suntik, jarum tranfusi, jarum vaksinasi,
dan sebagainya dapat juga menjadi perantara penularan beberapa jenis penyakit.
d. Pintu
masuk, yang dimaksud dengan pintu masuk adalah bagian-bagian badan yang dilalui
oleh hama penyakit sewaktu masuk ke dalam tubuh calon penderita. Pintu masuk
itu disebut juga pintu infeksi. Pintu masuk itu umumnya sama dengan pintu
keluar
e. Kerentanan,
Kerentanan adalah kesediaan dari tubuh calon tuan rumah untuk mejadi sakit.
Tanpa adanya kerentanan maka calon tuan rumah tersebut akan tetap sehat
meskipun mendapat penularan hama penyakit.
0 Komentar