Iklan atas - New

Faktor Resiko Diabetes Melitus


                                                                                                    Faktor Resiko Diabetes Melitus
Berbagai bentuk faktor resiko DM, seperti modified dan unmodified risk factors, risiko sosial, ekonomi, lingkungan, genetic dan gizi.
Resiko lingkungan DM berkaitan dengan faktor-faktor:
·      Geographic variation (ditemukan variasi geografis di berbagai bagaian negeri di Cina).
·      Temporal variation
·      Migrant risk in new environment (ditemukan pada kelompok migrant Cina dan jewis).
DM tipe 2 adalah hasil interaksi faktor genetic dan keterpaparan lingkungan. Faktor genetik akan menentukan individu yang suseptibel atau rentan kena DM. faktor lingkungan disini berkaitan dengan 2 faktor utama kegemukan (obesitas) dan kurang aktivitas fisik. Karena itu, kelak kedua faktor ini ternyata kalau dikendalikan akan memberikan hasil yang efektif dalam pengendalian diabetes.
Bukti peran faktor genetik diperoleh dari penelitian pada anak kembar yang keduanya beresiko terhadap DM. Pengaruh lingkungan dapat dibuktikan dengan migrant study. Misalnya, orang Jepang yang pindah ke Hawai lebih tinggi DM-nya dibandingkan mereka yang tetap di Jepang.
DM tipe 2 ditandai dengan 4 gangguan metabolik utama, yaitu: (1) hiperglikemia kronik, (2) resistensi insulin, (3) reduksi respons insulin, dan (4) peningkatan pengeluaran glukosa hepar. Tidak jelas yang mana dari keempatnya yang dulu terjadi. Namun diperkirakan perkembangan DM 2 melalui tahapan tertentu.
Tahap-tahap perkembangan terjadi tipe 2 DM:
Tahap 1. Genetic susceptibility, sebagai prerequisite
Tahap 2. Insuline resistance
Tahap 3. Impaired Glucose Tolerance (IGT)
Tahap 4. DM tipe 2
Kriteria WHO untuk IGT adalah venous plasma glucose level of 7.8-11.0 mmol/l two hours after a 75g oral glucose load.
Faktor resiko utama DM tipe 2,yaitu:
1.    Genetic: mempunyaib orang tua/keluarga dengan DM tipe 2
2.    Obesitas (terutama central obesity)
3.    Physical inactivity
4.    Pengalaman dengan diabetic intrauterine
5.    Riwayat minum Susu formula (cow milk) pada waktu bayi
6.    Low birth weight (LBW)
Pengalaman dengan diabetic intrauterine ditandai dengan riwayat kehamilan abnormal, berupa abortus berulang-ulang, lahir mati, malformasi, toxwmia gravidarum, berat badan bayi lebih 4 kg;, glusuria renal waktu hamil dan diabetics gestational.
Kalau susu sapi di curigai sebagai resiko DM, sebaliknya dengan ASI. ASI eksklusif, minimal 2 bulan, ternyata berhubungan dengan reduksi 50% DM di kalangan dewasa.
DM tipe 2 memang mempunyai berbagai faktor resiko baik genetic maupun lingkungan. Berbagai faktor resiko ini sangat penting diperhatikan dalam mencari upaya efektif untuk menahan laju perkembangan ataupun untuk menghentikan peningkatan DM.
Dalam masyarakat, mereka yang kelompok resiko (high risk group) DM;
1.    Usia >45 tahun.
2.    Berat badan lebih (BBR>110% atau IMT >25kg/m).
3.    Hipertensi (>140/90 mmHg).
4.    Ibu dengan riwayat melahirkan bayi >4000 gram
5.    Pernah diabetes sewaktu hamil
6.    Riwayat keturunan DM
7.    Kolesterol HDL <35mg/dl atau trigliserida >250 mg/dl.
8.    Kurang aktivitas fisik.
Faktor resiko ini bervariasi menurut jenis kemungkinan resiko yang diperkirakan akan terjadi. Resiko bisa dibedakan atas jenis resiko menderita DM dan resiko meninggal akibat DM. resiko-resiko ini berbeda antarregion, etik dan sosial ekonomi masyarakat.
Dalam kaitannya dengan faktor resiko, dikenal istilah ABC untuk DM yang terdiri dari:
A = A1c
B = Blood pressure
C = Cholesterol
Huruf A = A1c, yakni Hb A1c, glukosa yang terkait pada sel darah merah. Kadar A1c di dalam darah ini menggambarkan kadar gula darah rata-rata selama 3 bulan. Kadar normal HbA1c <7%.
B = Blood pressure: 2/3 penderita DM menderita hipertensi. DM tambah hipertensi mempertinggi resiko komplikasi (jantung, stroke, ginjal dan mata)
C = Cholesterol. Peningkatan kolesterol akan menyebabkan penyakit jantung dan pembuluh darah segera mendampingi DM. kolesterol berbahaya jika tinggi >200mg% dan HDL <=35mg%.

Posting Komentar

0 Komentar