Makalah
Manajemen Sumber Daya Manusia
Metode Pengukuran Kepuasan Kerja dan Contoh
Rating Scale
Pendekatan yang sering digunakan untuk mengukur
kepuasan kerja dengan menggunakan Rating Scale antara lain: (1)
Minnessota Satisfaction Questionare, (2) Job Descriptive Index, dan (3)
Porter Need Satisfaction Questionare.
Cara-cara mengukur kepuasan kerja:
1. MINNESOTA
SATISFACTION QUESTIONNAIRE (MSQ)
MSQ adalah kuesioner berbentuk kertas dan pensil dimana dapat
digunakan untuk mengukur sejauh mana kebutuhan dan nilai-nilai kepuasan pada
pekerjaan. MSQ dapat diberikan kepada kelompok atau pun secara individu dan
sesuai untuk digunakan pada individu yang sudah dapat membaca pada kelas lima
atau lebih tinggi. Dari keseluruhan bentuknya dapat digunakan secara netral
untuk seluruh gender. Petunjuk administrasi untuk menggunakan MSQ sudah
tercantum dalam sebuah buku kecil. Pada formulir MSQ yang bentuknya panjang
dibutuhkan 15 sampai 20 menit untuk menyelesaikannya. Sedangkan formulir yang
berbentuk pendek hanya dibutuhkan sekitar 5 menit. Untuk yang formulir pendek
adalah pengecualian apabila selama 15 sampai 20 menit waktu yang diperlukan
untuk mengisi formulir panjang tidak praktis, tetapi sangat disarankan formulir
panjang untuk digunakan, karena menyediakan lebih banyak informasi untuk
administrasi tambahan singkat waktu yang diperlukan.
Mengukur
kepuasan kerja pada 20 item skala, diantaranya:
a.
Kemampuan pemanfaatan (ability
utilization) : manfaat atau
kegunaan atas kemampuan yang dimiliki
b.
Prestasi (achievement) : pencapaian prestasi
c.
Aktivitas (activity) : kegiatan yang dikerjakan sehari-hari
d.
Kemajuan (advancement) : kemajuan dalam keahlian dan
ketrampilan kerja
e.
Otoritas (authority) : wewenang yang dimiliki untuk
mengarahkan orang lain
f.
Kebijakan perusahaan (company policies) : kebijakan organisasi secara umum
g.
Kompensasi (compensation) : tingkat kesejahteraan yang diterima
h.
Rekan kerja (co-workers) : kerja sama dengan rekan kerja
i.
Kreativitas (creativity) : kreativitas yang berkembang
j.
Kemerdekaan (independence) : tingkat kemandirian dalam bekerja
k.
Keamanan (security) : tingkat keamanan kerja
l.
Layanan sosial (social service) : dukungan sosial dari rekan kerja dan
atasan
m. Status sosial (social
status) : posisi status
sosial dalam pekerjaan
n.
Nilai moral (moral values) : kesamaan dalam nilai-nilai moral
o.
Pengakuan (recognition) : pengakuan atas kerja
p.
Tanggung jawab (responsibility) : tanggung jawab yang dimiliki
q.
Pengawasan – Human Relations (Supervision -Human Relations) : pengawasan atasan terhadap relasi
antar karyawan
r.
Pengawasan-Teknis (supervision-Technical) : pengawasan atasan atas hal-hal
teknis
s.
Variasi atau ragam (variety) : kegiatan selingan seperti seni dan
olahraga
t.
Kondisi kerja (working conditions) : kondisi lingkungan kerja
Contoh kuesioner MSQ:
NO
|
Pertanyaan
|
Pilihan jawaban
|
|||
S
|
SS
|
TS
|
STS
|
||
1.
|
Saya takut
menggunakan komputer karena takut membuat kesalahan yang tidak dapat saya
perbaiki
|
|
|
|
|
2.
|
Saya merasa
tidak mantap dengan kemampuan saya untuk menginterpretasikan print out
komputer
|
|
|
|
|
3.
|
Anda harus
menjadi seorang yang jenius untuk memahami semua tombol khusus yang ada di
sebagian besar terminal komputer (computer
terminals)
|
|
|
|
|
4.
|
Saya ingin
menggunakan komputer dalam pekerjaan saya
|
|
|
|
|
5.
|
Tantangan
dalam mempelajari komputer itu sangat menyenangkan (exciting)
|
|
|
|
|
2.
Job Descriptive Index (JDI)
Job descriptive Index adalah suatu instrumen
pengukur kepuasan kerja yang dikembangkan oleh Kendall dan Hulin (1969). Dengan
instrumen ini dapat diketahui secara luas bagaimana sikap karyawan
terhadap komponen-komponen dari pekerjaan itu. Variabel yang diukur adalah kepuasan
terhadap pengawasan (supervisi), kepuasan terhadap rekan kerja, kepuasan dengan
pekerjaan itu sendiri, kepuasan terhadap gaji, dan kepuasan terhadap promosi.
Cara penggunaan JDI adalah dengan memberikan suatu set kata
untuk mendeskripsikan tentang apa yang mereka rasakan tentang beberapa aspek
pekerjaan mereka. Karyawan diminta untuk mengisi
evaluasi kepuasan kerja dengan “Y” jika setuju dengan pernyataan yang
diberikan, “N” jika mereka tidak setuju atau “?” jika tidak dapat memutuskan. Kemudian
dari hasil survey tersebut kemudian dapat diambil kesimpulan tentang status
kepuasan kerja karyawan.
Pemberian skor untuk Job
Descriptive Index adalah sebagai berikut jika jawaban “Y”, maka nilainya 3.
Jika jawaban “N”, maka nilainya -3 dan jika memilih “?” maka nilainya 0.
3. Interview
Intervie merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai. seorang psikolog menyatakan bahwa wawancara dapat menjadi alat bantu saat dilakukan oleh pihak yang mempekerjakan seorang calon/ kandidat untuk suatu posisi, jurnalis, atau orang biasa yang sedang mencari tahu tentang kepribadian seseorang ataupun mencari informasi.
a. Wawancara Terpimpin (Structured or Interview) Interview jenis ini dilakukan berdasarkan pedoman-pedoman berupa kuesioner yang telah disiapkan masak-masak sebelumnya. Sehingga interview tinggal membacakan pertanyaan-pertanya kepada interviewee. Pertanyaan-pertanyaan di dalam pedoman (kuesioner) tersebut disusun sedemikian rupa sehingga mencakup variabel-variabel yang berkaitan dengan hipotesisnya. Uraian lebih lanjut dari hal ini akan akan dibicarakan di dalam Prinsip-prinsip Penyusunan Kuesioner.
b. Wawancara Bebas Terpimpin. Wawancara jenis ini merupakan kombinasi dari wawancara tidak terpimpin dan wawancara terpimpin. Meskipun terdapat unsur kebebasan, tetapi ada pengaruh pembicaraan secara tegas dan mengarah. jadi wawancara jenis ini mempunyai ciri fleksibilitas (keluwesan) dan arah yang jelas. Oleh karena itu sering dipergunakan untuk menggali gejala-gejala kehidupan psychis antropalogis, misalnya latar belakang suatu keyakinan, motivasi dari suatu perbuatan, harapan-harapan. dan unsur-unsur terpendam lainnya yang bersifat sangat pribadi.
c. FreeTalk dan Diskusi. Apabila di dalam suatu wawancara terjadi suatu hubungan yang sangat terbuka antara interviewer dan interviewee, maka di sini sebenarnya kedua belah pihak masing-masing menduduki dwifungsi, yakni masing-masing sebagai ”information hanter” dan “information supplier: dan dalam keadaan demikian ini kedua belah pihak dengan hati terbuka bertukar pikiran dan perasaan dan sesubjek mungkin mereka saling meberikan keterangan-keterangan. Maka dalam situasi demikian ini berlangsunglah suatu “free talk” atau berbicara bebas.
Contoh:
1. Contoh wawancara terstruktur:
P : Apakah Anda mengetahui tentang peristiwa gempa bumi yang terjadi di Lombok ini yang baru terjadi kemarin?
S: Iya.
P: Kapan peristiwa gempa bumi itu terjadi?
S: Minggu 5 Agustus kemarin.
P: Dimana Anda berada pada saat gempa bumi itu terjadi?
S: Saya berada di NTB saat gempa itu terjadi.
P: Bagaimana tindakan Anda begitu mengetahui peristiwa tersebut?
S: Saya begitu panik dan berlari menuju lapangan untuk mengungsi.
2.
Contoh wawancara tidak terstruktur:
P : Apakah Anda mengetahui tentang
kecelakaan motor di daerah jalur 2?
S : Iya
P: Anda mengetahui peristiwa tersebut dari mana?
S: Dari teman saya.
P: Apakah teman Anda melihat langsung kejadian tersebut?
S: Iya, ia berada tepat di belakang motor yang kecelakaan tersebut.
P: Apakah teman Anda ketakutan ketika melihat peristiwa tersebut atau malah mendekat ke lokasi?
S: Ia mendekat ke korban dan membantu mengangkat korban ke trotar jalan.
Menurut Robbins
(2003:73) terdapat dua macam pendekatan yang secara luas dipergunakan untuk
melakukan pengukuran kepuasan kerja, yaitu sebagai berikut :
1.
Single Global
Rating
Yaitu tidak lain
dengan minta individu merespon atas satu pertanyaan seperti : dengan
mempertimbangkan semua hal, seberapa puas anda dengan pekerjaan anda? Responden
menjawab antara “Highly Satisfied” dan “Highly Dissatisfied”.
2.
Summation
Score lebih canggih
Mengidentifikasi
elemen kunci dalam pekerjaan dan menanyakan perasaan pekerja tentang
masing-masing elemen. Faktor spesifik yang diperhitungkan adalah sifat
pekerjaan, supervisor, upah sekarang, kesempatan promosi dan
hubungan dengan kondisi kerja.
0 Komentar