BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kesehatan umumnya sudah menjadi tujuan utama dan merupakan
hasil suatu pembangunan, namun peran investasi kesehatan dalam pembangunan
ekonomi dan pengentasan kemiskinan masih kurang mendapat perhatian. Hubungan
antara kesehatan, ekonomi, dan pembangunan dapat dilihat pada tingkat rumah
tangga dan masyarakat. Sakit secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi
sumber daya rumah tangga, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan,
hilangnya waktu sekolah dan bekerja, serta kerugian akibat hilangnya aset
berharga untuk pengobatan dan perawatan. Pembangunan itu sangat erat sekali
hubungannya dengan kesehatan, yaitu seberapa besar anggaran yang ditujukan
untuk kesehatan itu bisa memadai serta bagaimana anggaran tersebut bisa
dialokasikan dengan tepat untuk pembangunan pelayanan kesehatan (Hatta,2008).
Ekonomi
kesehatan adalah disipilin ilmu Ekonomi yang diterapakan kepada topik –topik
kesehatan. Kesehatan adalah upaya –upaya untuk mengatasi masalah –masalah
sanitasi yang mengganggu kesehatan.Kesehatan masyarakat adalah kombinasi antara
teori (ilmu) dan praktik (seni) yang bertujuan untuk mencegah penyakit,
memperpanjang usia hidup, dan meningkatkan kesehatan penduduk (masyarakat).
Untuk mencapai ketiga tujuan pokok tersebut, Winslowdalam Notoadmodjo 2007mengusulkan
cara atau pendekatan yang dianggap paling efektif adalah melalui upaya-upaya
pengorganisasian masyarakat (Budhi.
2008).
Pelayanan
kesehatan untuk masyarakat merupakan hak asasi manusia yangharus dilaksanakan
negara. Pemerintah harus mampu memberikan perlakuan yangsama kepada harganya
dalam pelayanan kesehatan maupun pelayanan publik lainnya. Dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan, masyarakat dengan statusekonomi lebih
tinggi mempunyai askses terhadap pelayanan kesehatan lebih baik dibandingkan
dengan mereka dengan status ekonomi rendah
Peningkatan pelayanan kesehatan diharapkan dapatmenghasilkan derajat
kesehatan masyarakat lebih tinggi sehingga memungkinkanmasyarakat hidup lebih
produktif, baik secara ekonomi maupun sosial sehinggatercipta masyarakat sehat
secara keseluruhan (Prijono.
2008).
Berdasarkan
undang –undang Kesehatan No.23 Tahun 1992 sehat dapat di artikan sebagai suatu
keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomi.Untuk mewujudkan hal tersebut
pemerintah mencanangkan program pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat
miskin yaitu program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) adalah program
bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu
yang diselenggarakan secara nasional.
Upaya
pelaksanaan Jamkesmas merupakan perwujudan pemenuhan hak rakyat atas kesehatan
dan amanat Undang–Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN), dan merupakan salah satu komitmen pemerintah dalam pembangunan
kesehatan di Indonesia. Namun karena hingga saat ini peraturan pelaksana dan
lembaga yang harus dibentuk berdasarkan Undang–Undang Nomor 40 Tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) belum terbentuk, Departemen
Kesehatanmengeluarkan kebijakan program jaminan kesehatan untuk masyarakat
miskin sebagai wujud pemenuhan hak rakyat atas kesehatan tersebut. Pelaksanaan
kebijakan Jamkesmas dituangkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor125/Menkes/SK/II/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Jaminan
Kesehatan Masyarakat.
Berdasarkan
hal di atas, dari tataran pasca implementasi program ini, dapatdiharapkan
terjadi peningkatan status gizi dan kesehatan masyarakat, kinerjasistem
pelayanan kesehatan, pelayanan umum yang berdaya guna dan berhasilguna,
meningkatkan partisipasi masyarakat miskin di Kecamatan Terbanggi Besar.
Keberhasilan program ini adalah terwujudnya harapan masyarakat, bilametode
pelaksanaan program dilakukan secara sistematis dalam artian sesuaidengan
program JAMKESMAS, sebaliknya bila pelayanan dan partisipasi masyarakat
terhadap program JAMKESMAS statis, maka perlu adanya perbaikan metode yang
lebih baik lagi atau bila perlu program tersebut dihentikan..
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
analisis ekonmi dan program-program kesehatan?
2.
Bagaimana cara
analisis ekonomi untuk program kesehatan?
3.
Bagaimana
pendekatan perencanaan finansial, perencanaan alokasi sumberdaya dan rencana
umum finansial?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui
analisis ekonmi dan program-program kesehatan
2.
Untuk mengetahui
cara analisis ekonomi untuk program kesehatan
3.
Untuk mengetahui
pendekatan perencanaan finansial, perencanaan alokasi sumberdaya dan rencana
umum finansial
BAB II
TUNJAUAN PUSTAKA
A.
Analisis Ekonomi Dan Program-Program Kesehatan
1.
Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi merupakan salah satu analisis
yang digunakan pada model teknik fundamental.
analisis ini cenderung digunakan untuk mengetahui keadaan-keadaan yang bersifat
makro
dari suatu keadaan ekonomi.
Unsur-unsur makro ekonomi
yang biasa dianalisis melalui analisis ekonomik ini adalah faktor tingkat
bunga, pendapatan nasional suatu negara, kebijakan
moneter dan kebijakan fiskal
yang diterapkan oleh suatu negara. analisis ini digunakan untuk mengetahui
potensi dari faktor makro yang pastinya menjadi salah satu faktor yang
memengaruhi tingkat pengembalian dari investasi (Prijono, 2008).
Sehingga
dalam penerapan ilmu ekonomi tersebut maka diperlukanlah suatu sistem analisis ekonomi
untuk mengelola data dan statistik yang berkaitan proses berjalannya ekonomi
itu di masyarakat. Maka muncullah 3 model analisis ekonomi yang sudah umum kita
ketahui yaitu ekonomi deskiptif, teori ekonomi, dan ekonomi terapan (Boediyono,
2009).
a. Model
1-Ekonomi Deskriptif
Yaitu suatu analisis ekonomi yang menggambarkan tentang
kondisi yang sebenarnya terjadi dalam suatu perekonomian. Dengan cara inilah fakta-fakta yang terjadi dalam
perekonomian yang sudah berjalan akan dianalisa. Memang terkadang hal ini masih
cukup sulit untuk dilakukan karena terkadang sifat yang sebenarnya dari suatu
keadaan dengan fakta yang terwujud dari situasi itu sendiri.
Penyebab lainnya adalah dikarenakan terwujudnya situasi atau
kondisi dalam perekonomian itu berhubungan dengan individu-individu dalam suatu
masyarakat. Sebagai contoh apabila kita ingin menganalisa mengenai seberapa
besar pengaruh kenaikan harga pangan. Hal ini cukup sulit diketahui karena
produksi pangan juga dipengaruhi oleh banyak faktor, antar lain adalah faktor
harga barang lain, faktor keadaan ekonomi, faktor iklim, dan faktor-faktor
lainnya.
b. Model 2- Teori Ekonomi
Yaitu
suatu pandangan yang menggambarkan tentang hubungan prediksi dari kondisi ekonomi
yang akan terjadi dengan sifat-sifat ekonomi yang telah terwujud dalam kegiatan
ekonomi sebelumnya, serta pengaruh-pengaruh yang mempengaruhi perubahan
tersebut. Sekaligus teori ekonomi ini juga memberikan informasi tentang sifat
utama dari sistem ekonomi dan apa yang menjadikan berfungsinya ekonomi itu.
Dengan mendapatkan data berupa fakta-fakta ekonomi saja itu belum cukup untuk mempelajari ilmu ekonomi. Tetapi ada hal yang lebih penting dari pada itu, yaitu membuat sususan secara sistematik dari fakta-fakta tersebut, sehingga gambaran umum tentang perekonomian yang sedang terjadi serta berbagai komponen pendukungnya dapat diketahui. Inilah tugas dari model analisis teori ekonomi.
Dengan mendapatkan data berupa fakta-fakta ekonomi saja itu belum cukup untuk mempelajari ilmu ekonomi. Tetapi ada hal yang lebih penting dari pada itu, yaitu membuat sususan secara sistematik dari fakta-fakta tersebut, sehingga gambaran umum tentang perekonomian yang sedang terjadi serta berbagai komponen pendukungnya dapat diketahui. Inilah tugas dari model analisis teori ekonomi.
c. Model 3- Ekonomi Terapan
Model
analisis ekonomi berupa ekonomi terapan ini jika di masyarakat biasanya disebut
dengan ilmu kebijakan ekonomi. Yaitu suatu sistem analisis yang digunakan untuk
mencari pemecah masalah dan cara penerapannya untuk mengatasi berbagai macam masalah ekonomi yang terjadi. Nah, hubungannya dengan sistem teori ekonomi
adalah model ekonomi terapan ini dapat menggunakan hasil perumusan dari sistem
teori ekonomi tersebut.
Menurut
(Dumairy, 2012) ada 4 tujuan pencapaian dalam perekonomian, yaitu :
1.Menjaga kestabilan harga
2. Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang cepat
3. Mejudkan pendataan distribusi yang merata
4.Mengatasi besarnya angka pengangguran
2. Program-Program
Kesehatan
Indeks Pembangunan
Manusia Indonesia dari tahun ke tahun meningkat, walaupun saat ini Indonesia
masih berada pada ranking 108 dari 187 negara di dunia. Pembangunan manusia
pada dasarnya adalah upaya untuk memanusiakan manusia kembali. Adapun upaya
yang dapat ditempuh harus dipusatkan pada seluruh proses kehidupan manusia itu
sendiri, mulai dari bayi dengan pemberian ASI dan imunisasi hingga lanjut usia,
dengan memberikan jaminan sosial. Kebutuhan-kebutuhan pada setiap tahap
kehidupan harus terpenuhi agar dapat mencapai kehidupan yang lebih bermartabat.
Program
Indonesia Sehat terdiri atas 1) Paradigma Sehat; 2) Penguatan Pelayanan
Kesehatan Primer; dan 3) Jaminan Kesehatan Nasional. Ketiganya akan dilakukan
dengan menerapkan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis
risiko (health risk).
B.
Cara Analisis Ekonomi Untuk Program Kesehatan
Ada
beberapa kesulitan untuk dapat menerapkan dengan baik ilmu eko nomi ke dalam
bidang kesehatan. Yang pertama menyangkut operasionalisasi terminology
kesehatan hingga dapat diukur secara ekonomis. Yang kedua, adalah kesulitan
untuk mengukur hasil operasionalisasi tersebut, terutama yang menyangkut
masalah pengukuran output kesehatan itu sendiri. Apalagi kalua diingat bahwa
kesehatan itu sebenarya bukanlah barang dalam pengertian ekonomi. Sebab
kesehaan tidak dapat diperjualbelikan (nontradeable). Lain halnya dengan
perawatan kesehatan, yang dapat diperjualbelikan dan mempunyai nilai atau
harga. Karenanya, sebenarnya ilmu ekonomi akan lebih banya dan lebih relevan
peranannya untuk membicarakan masalah perawatan kesehatan daripada kesehatannya
sendiri (Lubis,2009).
Operasional terminology kesehatan mempunyai dua sisi bahasan, yaitu yang
berkaitan dengan cakupan aspek bahasan dan yang berkaitan dengan kedalaman
aspek bahasan. Pada kedua aspek inilah yang nantinya akan diukur secara
ekonomis. Cakupan bahasan yang dimaksud disini adalah aspek manakah dari kesehatan
yang akan dibahas (Lubis,2009)
Dalam mendekati berbagai kesulitan pengukuran output analisis ekonomi, pakar
ekonomi kesehatan mencoba mengukur melalui tiga bentuk pendekatan. Yaitu
pertama melalui pendekatan sumber daya manusia (human capital approach) yang
pada awalnya dikembangkan oleh Grossman (1972) dan Evans (1972). Pendekatan
yang kedua adalah dengan cara kemauan pasien untuk membayar (Willingness to
pay/WTP approach) yang antara lain digunakan oleh Mooney (1977) dalam membahas
tentang perhitungan manfaat pemberian pagar pada jalan bebas hambatan di
Inggris Raya. Yang terakhir adalah dengan melalui manfaat dari status sehat itu
sendiri (Utility of health status).
Human capital approach pada dasarnya menghitung manfaat hasil perawatan
kesehatan itu melalui berbagai kemampuan si pasien untuk menghasilkan produksi
di masa mendatang, yaitu setelah ia sembuh dari penyakit yang dideritanya
(produktivitas di kemudian hari).
Pendekatan willingness to pay merupakan koreksi terhadap kelemahan dari
pendekatan human capital, dimana dalam pendekatan ini penilaian output
kesehatan lebih banyak ditawarkan kepada si pasien sendiri. Artinya sei pasien
sendirilah yang menilai berapa dia mau membayar seandainya satatus kesehatannya
yang jadi membaik dari kondisi saat ini.
Metode yang paling umum digunakan untuk menganalisis ekonomi program kesehatan
biasanya berbagi menjadi dua bagian poko, yang pertama adalah analisis ekonomi
parsial, yaitu analisis ekonomi yang diterapkan hanya pada sisi input atau
output saja dan bukannya kepada keduanya sekaligus. Sedangkan metode yang kedua
biasa disebut sebagai analisis ekonomi secara menyeluruh (fully economic
analysis) yaitu penganalisian program kesehatan yang merangkum sekaligus masalah
input dan output program tersebut. (Lubis,2009)
Metode pendekatan menyeluruh lazimnya dibagi menjadi tiga kelompok besar yang
meliputi:
a. Analisis minimisasi biaya
(Cost-Minimization Analysis)
b. Analisis efektivitas biaya (Cost-Effectiveness
Analysis)
c. Analisis biaya manfaat (Cost-Benefit
Analysis)
Analisis
minimisasi biaya menekankan pada upaya pencapaian target program dengan cara
biaya program yang terkecil. Dengan demikian output yang hendak dicapai telah
telah ditentukan terlebih dahulu kemudian dicari upaya pelaksanaannya yang akan
menghasilkan biaya terkecil.cAnalisis efektivitas biaya mencari-cari pencapaian
output yang maksimal dengan jumlah biaya yang telah ditentukan. Sehingga metode
ini mencari maksimisasi output dengan biaya yang telah tertentu. Analisis biaya
manfaat mencari tau seberapa jauh program yang dilaksanakan akan bermanfaat. Di
dalam analisis ini yang dipersoalkan tersebut dapat lebih besar daripada biaya
yanf dikeluarkan, baik dalam artian yang langsung maupun yang tidak langsung.
Beberapa cara tentang metode analisis
ekonomi :
1. Analisis Biaya (Cost Analisis)
Dalam menganaisis biaya dari sitem pelayana kesehatan,
para ekonom seringkali ,mengukur nilai dari sumber daya yang dugunakan untuk
menghasilkan tingkat pelayanan tertentu. Kesulitan utama dari
pengukuran-pengukuran tingkat pelayanan ini adalah tidak adanya atau pengaruh
dai pelayanan tersebut. Oleh karenanya
tingkat pelayanan haus dipandang sebagai petunjuk untuk membahas biaya. Dalam
mengukur opportunity cost usaha diarahkan untuk menilai social dari sumber daya
tersebut dalam berbagai alternative investasi. Oleh karenanya, bila sukarelawan dipakai
dalam system kesehatan, perlu ditentukan nilai dari orang-orang ini.
2. Analisi Biaya Manfaat (Cost Benefit
Analysis)
Analisis Biaya Manfaat (CBA) merupakan suatu alat yang
paling penting untuk membantu pengambilan keputusan dalam menentukan
pilihannya, atau lazimnya metode ini akan menjamin pengambilan keputusan untuk
dapat melakukan allocative afficiency (Mooney, 1986).
Pada dasarnya CBA menawarkan pebandingan antara seluruh
biaya dan manfaat dari suatu program yang dibiayai dari dana masyarakat. Biaya
yang dkeluarkan termasuk juga rencana pengeluaran yang terlihat dalam anggaran.
Sedangkan manfaat didapat bila kerugian di masa dating bisa dicegah karena
kebehasilan dari program tersebut.
Langkah-langkah Cost Benefit Analysis
Langkah-langkah yang dilakukan dalam CBA
adalah sebagi berikut:
a. Identifikasi para pengambil
keputusan
Langkah
ini bertujuan untuk menetapkan siapa yang akan dilibatkan dalam proses CBA,
terutama untuk memberikan penilaian terhadap dampak suatu program atau
alternative kebijaksanan secara menyeluruh.
b. Identifikasi alternative-aternatif
Langkah
ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas alternative-alternatif apa yang
tersedia di hadapan pengambilan keputusan, sehingga dapat dibandingkan baik
biaya maupun manfaat dari masing-masing alternative tersebut.
c. Identifikasi biaya
Menurut
definisi, biaya (cost) adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam
satuan uang, yang telah terjadi tau mungkin akan terjadi. Biaya suatu program
mencakup biaya itu sendiri dampak yang tidak diharapkan (disbenefit), maupun
benefit yang hilang olehkarena sumber daya tidak dialokasikan kepada alternative
lain (opportunity cost)
d. Identifikasi manfaat
Untuk
menghitung biaya langsung atau manfaat langsung suatu program, biasanya tidak
begitu sulit. Todak demikian halnya dengan akibat-akibat tidak langsung. Oleh
karena itu untuk program dampak tidak langsung sangat luas, misalnya dalam hal
lingkungan, menghitung manfaat total (total benefit) menjadi sangat sulit.
e. Transformasi dampak ke dalam nilai
moneter
Semua biaya
manfaat selanjutnya harus ditransformasikan ke dalam bentuk uang. Disini
masalah-masalah sering timbul, mialnya bagaimana menilai lama hidup seseorang
atas kebisingan lalu lintas, diukur dalam nilai uang.
f. Discounting
Oleh
karena efek (dampak) suatu rogram biasanya berlangsung lama, maka nilainilai
biaya dan manfaat tadi harus disesuaikan, oleh karena nilainya memang berubah
menurut perjalanan waktu. Hal ini dilakukan dengan tindakan discounting, yakni
dengan menggunakan discount rate yang sesuai.. Discounting adalah penyesuaian
nilai (uang) efek suatu program pada suatu waktu tertentu dalam nilai (uang)
pada waktu yang berbeda. Untuk itu dipergunakan discount rate, yakni
suatu angka yang menggambarkan hubungan nilai uang tahun tertentu dengan nilai
uang yang sama pada tahun berikutnya atau tahun sebelumnya. Biasanya discount
rate disesuaikan dengan interest rate (suku bunga) yang berlaku dalam
penjaminan uang.
g. Penafsiran hasil Cost benefit
analysis
Hasil
perhitungan biaya dan manfaat selanjutnya ditafsirkan dengan melakukan
perhitungan lebih lanjut.
3. Analysis Cost Effectiveness
Analisis cost-effectiveness merupakan cara memilih untuk
menilai program yang terbaik bila beberapa program yang berbeda dengan tujuan
yang sama tersedia untuk dipilih). Dalam menganalisis suatu biaya dalam
penyakit, analisis cost effectiveness mendasarkan pada perbandingan antara
biaya suatu program pemberantasan tertentu dan akibat dari program tersebut
dalam bantuk perkiraan dari kematian dan kasus yang bisa dicegah.
C.
Pendekatan Perencanaan Finansial, Perencanaan
Alokasi Sumberdaya Dan Rencana Umum Finansial
a. Pengertian Financial Planner (Perencanaan Keuangan)
Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi
mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang dalam
mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan adalah proses penyusunan
tujuan-tujuan perusahaan dan pemilihan tindakan-tindakan yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Malinda 2018).
Perencanaan keuangan merupakan aspek penting dari operasi dan sumber
penghasilan perusahaan karena memberikan petunjuk yang mengarahkan,
mengkoordinasikan dan mengontrol kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan.
Dua aspek penting dalam proses perencanaan
keuangan :
1)
Perencanaan uang tunai, meliputi persiapan dari
penyusunan budget kas perusahaan.
2)
Perencanaan laba, perencanaan laba perusahaan
yang dibuat dalam bentuk laporan keuangan proforma. Kedua hal tersebut
tidak hanya berguna bagi perencanaan keuangan intern tetapi juga dibutuhkan
bagi pemberi pinjaman baik sekarang maupun yang akan inanc.
Perencanaan laba berpusat pada pembuatan laporan
proforma. Laporan proforma, merupakan proyeksi laporan keuangan
yang terdiri dari neraca dan laporan rugi laba suatu perusahaan. Dua input yang
diperlukan untuk menyusun laporan proforma dengan menggunakan pendekatan
yang sederhana yaitu : a) laporan keuangan untuk tahunsebelumnya dan b)
ramalan penjualan tahun yang akan inanc.
Perencanaan keuangan berhubungan dengan masa
depan yang penuh dengan ketidakpastian. Kepala bagian inancial harus selalu
mengadakan forecasting (peramalan dan pengiraan) terhadap masa yang akan
inanc tersebut dengan tepat, yang meliputi perencanaan inancial jangka panjang
(long range financial planning) dan perencanaan-perencanaan jangka
pendek (short range financial planning). Salah satu keuntungan yang
diperoleh dari adanya perencanaan inancial adalah dihindarkannya
pemborosan-pemborosan yang diakibatkan oleh adanya aktivitas yang sangat
kompleks.
b.
Bentuk Perencanaan Keuangan
Bentuk-bentuk
rencana keuangan dapat secara lengkap dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Neraca
Neraca
merupakan laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu
perusahaan pada suatu saat tertentu. Menurut Fress dan Warren (1992) neraca
adalah: “Suatu daftar aktiva, kewajiban dan modal pemilik perusahaan pada
tanggal tertentu yang biasanya pada tanggal terahir suatu bulan atau
tahun”. Jadi tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan suatu
perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu buku-buku ditutup
dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kelender,
sehingga neraca sering disebut balance sheet.
Kegunaan
dari neraca menurut Kieso dan Weygandt (1995:252) adalah untuk:
·
Perhitungan
tingkat pengembalian.
·
Pengevaluasian
struktur modal perusahaan.
·
Penilaian
likuiditas dan fleksibilitas dari keuangan tersebut.
Artinya
bahwa untuk mengadakan pertimbangan tertentu atas resiko perusahaan dan untuk
menilai arus kas masa depan, seseorang harus menganalisa neraca dan menentukan
likuiditas perusahaan dan fleksibilitas keuangan. Likuiditas menggambarkan
jumlah waktu yang diperlukan untuk berlalu sampai dari suatu harta
direalisasikan atau sebaliknya dikonversi menjadi uang kas dan sampai suatu
hutang harus dibayarkan. Pada dasarnya fleksibilitas keuangan adalah kemampuan
suatu perusahaan untuk mengambil tindakan efektif guna mengubah jumlah dan
waktu arus kas sehingga ia dapat tanggap terhadap kebutuhan dan peluang yang
tidak terduga.
2.
Laporan Laba Rugi
Laporan rugi
laba merupakan suatu laporan sistematis tentang pendapatan/ hasil usaha, beban,
laba perusahaan atau rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode
tertentu. Menurut Gitman dan Joenk (2014), perhitungan laba rugi adalah:
“Laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu periode
waktu tertentu.” Pentingnya perhitungan laba rugi karena beberapa alasan,
alasan utamanya adalah bahwa laporan yang membantu mereka dalam meramalkan jumlah,
waktu dan ketidak pastian dari arus kas masa depan. Ramalan yang akurat akan
arus kas masa depan membantu investor untuk menilai ekonomi perusahaan dan
kreditur sehingga dapat menentukan profitabilitas dari pembayaran kembali
sahamnya terhadap perusahaan.
Perhitungan
laba rugi membantu pemakai laporan keuangan untuk meramalkan arus kas masa
depan dalam beberapa cara yang berbeda.
a) Investor dan
kreditor dapat menggunakan informasi pada perhitungan laba rugi untuk
mengevaluasi prestasi masa lalu perusahaan. Keberhasilan pada masa yang akan
datang kecenderungan penting dapat ditentukan. Artinya jika suatu korelasi
antara prestsi masa lalu dan masa depan dapat diasumsikan, maka prediksi atas
arus kas masa depan dapat dibuat dengan kenyakinan tertentu.
b) Perhitungan
laba rugi membantu pemakai menentukan resiko (tingkat ketidakpastian) dari
tidak mencapai arus kas tertentu. Informasi mengenai berbagai komponen laba
pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian menyoroti hubungan di antara
berbagai komponen ini. Komponen ini memungkinkan seseorang, misalnya untuk
menilai secara lebih baik perubahan dalam permintaan akan produk suatu perusahaan
terhadap penetapan beban.
c. Langkah-langkah Perencanaan Keuangan
Langkah-langkah dalam penyusunan rencana keuangan.
(Gitosudarmo dan Basri, 1999) meliputi :
a) Merencanakan
keuangan adalah merumuskan (formulasi) terhadap tujuan jangka panjang, dapat
berupa tujuan untuk dapat tumbuh menjadi perusahaan yang bertingkat nasional
atau internasional.
b) Formulasi
dari politik keuangan perusahan. Formulasi ini akan menjadi pedoman bagi segala
kegiatan bisnisnya, dan dalam hal perencanaan keuangan ini sangat diperlukan.
Oleh karena dalam hal ini sangat diperlukan adanya forecasting
guna memperkirakan perubahan-perubahan terhadap factor-faktor yang terdapat
dalam formulasi rencana keuangan dari bisnis itu.
c) Pembentukan
prosedur. Dimaksud untuk menciptakan koordinasi yang baik dari setiap
aktivitas yang saling berhubungan, sehingga tidak terjadi bertabrakan,
saling lempar tanggung jawab.
d) Mengusahakan
adanya fleksibilitas. Keadaan ekonomi saat ini berada dalam keadaan dinamis dan
selalu meningkat. Oleh karena itu manajemen harus selalu mempersiapkan adanya
flesibilitas (keluwesan) di dalam rencana-rencana, terutama recana jangka
pendeknya. Vareabel budged adalah salah satu bentuk yang tepat untuk
diterapkan.
D. Manfaat
belajar finansial planner
1)
Kenaikan
Pengeluaran dan Pendapatan Tidak Seimbang
Inflasi
atau kenaikan harga barang-barang menyebabkan daya beli berkurang. Meskipun
kalau dihitung-hitung kenaikan UMR per-tahunnya bisa melebihi angka inflasi
yang ditetapkan Pemerintah, sayangnya yang dihadapi adalah inflasi personal
yang nilainya bisa lebih besar dari angka inflasi umum. Financial planning
memberi tau kita masalah ini dan juga memberikan solusinya.
2) Agar tidak mudah di tipu
Dengan
belajar financial planning, literasi tentang produk keuangan akan makin
bertambah sehingga paling tidak ketika kita menggunakan suatu produk keuangan,
kita sudah mengetahui dengan pasti return dan segala risiko yang akan dihadapi.
3)
Agar tahu pilihan produk investasi
Produk
investasi yang ada di Indonesia semakin bertambah setiap tahun, baik dalam
bentuk real asset maupun financial asset. Disinilah kita dituntut untuk belajar
mengetahui produk-produk investasi tersebut melalui ilmu financial planning.
Dengan demikian, kita akan memiliki lebih banyak alternatif produk investasi,
tidak lagi terbatas pada tabungan dan deposito.
4)
Umur produktif manusia terbatas
Selama
hidupnya, manusia pasti membutuhkan biaya. Nah, untuk bisa memiliki
passive income saat pensiun, tentu butuh modal yang tidak sedikit. Dalam ilmu
financial planning-lah, masalah ini menjadi salah satu tujuan keuangan yang
wajib dipenuhi untuk memastikan kita bisa menjalani masa tua dengan tenang.
5)
Lebih sadar dengan kondisi keuangan
Alasan
lain kenapa butuh belajar financial planning adalah agar kita bisa lebih
peduli dengan keuangan sendiri. Karena kita dituntut untuk punya financial
habit yang baik. Contohnya, membuat anggaran pengeluaran, mencatat setiap
pengeluaran bulanan, membedakan antara kebutuhan dan keinginan, membatasi
penggunaan utang konsumtif, dll. Meskipun terlihat sederhana, ternyata tidak
semua orang bisa mempraktikkannya dengan benar dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut (Wahono,
2009) Perencanaan keuangan mengalokasikan sumber daya perusahaan dalam rangka
mencapai tujuan investasi. Perencanaan keuangan mempunyai arti penting
dikarenakan beberapa alasan yaitu:
1.
Perencanaan keuangan
membantu manajemen mengetahui dampak dari berbagai strategi terhadap posisi
keuangan perusahaan, arus kas perusahaan, pendapatan, dan tingkat kebutuhan
dana eksternal
2.
Dengan merumuskan
perencanaan keuangan, manajemen perusahaan berada pada posisi lebih baik untuk
bereaksi terhadap segala perubahan yang terjadi di pasar, seperti penjualan
yang lebih rendah dibandingkan proyeksi penjualan, atau masalah yang tidak
terduga seperti pengurangan pasokan bahan baku. Dengan merancang sebuah rencana
keuangan, manajer menjadi lebih terbiasa dengan perubahan sekecil apapun
terhadap arus kas perusahaan dan tingkat dana yang dibutuhkan untuk
merubah tingkat penjualan atau faktor faktor lain.
3.
Membuat rencana
keuangan membantu manajer dalam memahami pertukaran yang melekat antara rencana
investasi dan rencana pendanaan. Contoh, dengan merancang sebuah rencana
keuangan, manajer keuangan akan lebih mampu memahami pertukaran yang timbul
antara mempunyai persediaan yang cukup untuk memuaskan permintaan konsumen
dengan kebutuhan keuangan untuk berinvestasi pada persediaan.
b.
Prinsip Perencanaan Sumber Daya
Menurut (Sumber daya proyek konstruksi terdiri dari beberapa jenis
diantaranya biaya, waktu, sumber daya manusia, material,dan
juga peralatan.
1. Biaya (cost)merupakan modal awal dari pengadaan
suatukonstruksi, dimana biaya dapat didefinisikan sebagai jumlahsegala usaha
dan pengeluaran yang dilakukan dalammengembangkan, memproduksi, dan
mengaplikasikan produk.
Penghasil produk selalu memikirkan akibat dari adanya biaya
terhadap kualitas, reliabilitas, dan maintainability karena iniakan berpengaruh terhadap biaya bagi pemakai. Biayaproduksi sangat perlu diperhatikan karena sering mengandungsejumlah biaya yang tidak perlu. Dalam menentukan besar
biaya suatu pekerjaan atau pengadaan tidaklah harus selalu
berpedoman kepada harga terendah secara mutlak.
Penghasil produk selalu memikirkan akibat dari adanya biaya
terhadap kualitas, reliabilitas, dan maintainability karena iniakan berpengaruh terhadap biaya bagi pemakai. Biayaproduksi sangat perlu diperhatikan karena sering mengandungsejumlah biaya yang tidak perlu. Dalam menentukan besar
biaya suatu pekerjaan atau pengadaan tidaklah harus selalu
berpedoman kepada harga terendah secara mutlak.
2.
Waktu (time)merupakan sumber daya utama dalampelaksanaan
suatu proyek. Perencanaan dan pengendalianwaktu dilakukan dengan mengatur
jadwal, yaitu dengan caramengidentifikasi titik kapan pekerjaan mulai dan kapan
berakhir. Perencanaan dan pengendalian merupakan bagiandari penyusunan biaya. Dalam hubungan ini, sering kalipengelola proyek beranggapan bahwa penyelesaian proyeksemakin cepat semakin baik, akan tetapi pada kenyataannyaperencanaan waktu harus dihitung berdasarkan man-hour dari
perkiraan biaya, hal tersebut dapat digunakan sebagai dasaruntuk menghitung lamanya kegiatan pada jadwal itu sehinggapenggunaan waktu dapat optimal.
berakhir. Perencanaan dan pengendalian merupakan bagiandari penyusunan biaya. Dalam hubungan ini, sering kalipengelola proyek beranggapan bahwa penyelesaian proyeksemakin cepat semakin baik, akan tetapi pada kenyataannyaperencanaan waktu harus dihitung berdasarkan man-hour dari
perkiraan biaya, hal tersebut dapat digunakan sebagai dasaruntuk menghitung lamanya kegiatan pada jadwal itu sehinggapenggunaan waktu dapat optimal.
3. Sumber Daya Manusia
(Human Resources),
untukmerealisasikan lingkup proyek menjadi deliverable,diperlukan pula
sumber daya manusia yang pengelolaannya
meliputi proses perencanaan dan penggunaan sumber dayamanusia dengan cara yang tepat (effective) untuk memprolehhasil yang optimal. Sumber daya manusia terdiri dari :
meliputi proses perencanaan dan penggunaan sumber dayamanusia dengan cara yang tepat (effective) untuk memprolehhasil yang optimal. Sumber daya manusia terdiri dari :
§ Tenaga
kerja,
§ Tenaga
terampil (SKT),dan Tenaga ahli (SKA)
4. Sumber Daya Bahan (Material
Resources),dalam
setiapproyek konstruksi pemakaian material merupakan bagianterpenting yang
mempunyai prosentase cukup besar dari totalbiaya proyek. Dari beberapa
penelitian menyatakan bahwa
biaya material menyerap 50 % - 70 % dari biaya proyek, biaya
ini belum termasuk biaya penyimpanan material. Oleh karenaitu penggunaan teknik manajemen untuk membeli,menyimpan, mendistribusikan dan menghitung materialkonstruksi menjadi sangat penting. Terdapat tiga kategori
material : Engineered materials, Bulk materials, danFabricated materials.
biaya material menyerap 50 % - 70 % dari biaya proyek, biaya
ini belum termasuk biaya penyimpanan material. Oleh karenaitu penggunaan teknik manajemen untuk membeli,menyimpan, mendistribusikan dan menghitung materialkonstruksi menjadi sangat penting. Terdapat tiga kategori
material : Engineered materials, Bulk materials, danFabricated materials.
5. Sumber Daya
Peralatan (Equipment Resources),peralatanmerupakan salah satu sumber daya terpenting yang dapatmendukung
tercapainya suatu tujuan yang diinginkan, padaproyek konstruksi kebutuhan untuk
peralatan antara 7 – 15%
dari biaya proyek. Peralatan konstruksi yang dimaksud adalahalat/peralatan yang diperlukan untuk melakukan pekeerjaankonstruksi secara mekanis. Ini dapat berupa crane, grader,scraper, truk, pengeruk tanah (back hoe), kompresor udara, dll.Artinya pemanfaatan alat berat pada suatu proyek konstruksi
dapat member insentif pada efisiensi dan efektifitas pada tahap
pelaksanaan maupun hasil yang dicapai.
dari biaya proyek. Peralatan konstruksi yang dimaksud adalahalat/peralatan yang diperlukan untuk melakukan pekeerjaankonstruksi secara mekanis. Ini dapat berupa crane, grader,scraper, truk, pengeruk tanah (back hoe), kompresor udara, dll.Artinya pemanfaatan alat berat pada suatu proyek konstruksi
dapat member insentif pada efisiensi dan efektifitas pada tahap
pelaksanaan maupun hasil yang dicapai.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Analisis Ekonomi
Dan Program-Program Kesehatan
Analisis
ekonomi
merupakan salah satu analisis
yang digunakan pada model teknik fundamental.
analisis ini cenderung digunakan untuk mengetahui keadaan-keadaan yang bersifat
makro
dari suatu keadaan ekonomi.
Unsur-unsur makroekonomi yang biasa dianalisis
melalui analisis ekonomik ini adalah faktor tingkat bunga, pendapatan nasional
suatu negara, kebijakan moneter
dan kebijakan fiskal
yang diterapkan oleh suatu negara. analisis ini digunakan untuk mengetahui
potensi dari faktor makro yang pastinya menjadi salah satu faktor yang
memengaruhi tingkat pengembalian dari investasi, 3
model analisis ekonomi yang sudah umum kita ketahui yaitu ekonomi deskiptif,
teori ekonomi, dan ekonomi terapan
a. Model
1-Ekonomi Deskriptif
b. Model 2- Teori Ekonomi
c.
Model 3- Ekonomi
Terapan
2. Cara Analisis Ekonomi Untuk Program Kesehatan
Analisis
minimisasi biaya menekankan pada upaya pencapaian target program dengan cara
biaya program yang terkecil. Dengan demikian output yang hendak dicapai telah
telah ditentukan terlebih dahulu kemudian dicari upaya pelaksanaannya yang akan
menghasilkan biaya terkecil.cAnalisis efektivitas biaya mencari-cari pencapaian
output yang maksimal dengan jumlah biaya yang telah ditentukan. Sehingga metode
ini mencari maksimisasi output dengan biaya yang telah tertentu. Analisis biaya
manfaat mencari tau seberapa jauh program yang dilaksanakan akan bermanfaat. Di
dalam analisis ini yang dipersoalkan tersebut dapat lebih besar daripada biaya
yanf dikeluarkan, baik dalam artian yang langsung maupun yang tidak langsung.
Beberapa
cara tentang metode analisis ekonomi :
a. Analisis Biaya (Cost Analisis)
b. Analisi Biaya Manfaat (Cost Benefit
Analysis)
c. Analysis Cost Effectiveness
3. Pendekatan Perencanaan Finansial, Perencanaan
Alokasi Sumberdaya Dan Rencana Umum Finansial
Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat
berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada
waktu yang akan datang dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan
adalah proses penyusunan tujuan-tujuan perusahaan dan pemilihan
tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan
Manfaat belajar finansial planner : Kenaikan Pengeluaran dan Pendapatan
Tidak Seimbang, Agar
tidak mudah di tipu, lebih sadar dengan kondisi keungan.
Perencanaan keuangan mengalokasikan sumber daya
perusahaan dalam rangka mencapai tujuan investasi.
4.
Saran
Pemerintah
harus lebih menjelaskan program-program yang telah disusun agar masyarakat juga
bisa mengerti tentang program yang dibuat kepada masyarakat demi meningkatkan
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
DAFTAR PUSTAKA
Boediono. 2009. Teori
Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE UGM.
Dumairy. 2012. Perekonomian
Indonesia. Jakarta : Erlangga.
Hatta, G. 2008. Manajemen Informasi Kesehatan.Jakarta:
UI Press
Lubis, Ade F.2009. Ekonomi Kesehatan.
Universitas Sumatra Utara. USU Press.
Soestyo
Budhi. 2008, Ekonomi Kesehatan, PT Rineka Cipta, Jakarta
Tjiptoherijanto
Prijono. 2008, Ekonomi Kesehatan, PT Rineka Cipta, Jakarta
Undang Undang
No. 23 Tahun 1992Tentang : Kesehatan
Undang–Undang
Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.
Gitman, L.J; Joehnk,
M.D, dan Billingsley, R. (2014). Personal Financial Planning 13rd Edition/
cencage learning. South-westerns.
Malinda Maya. 2018, Perencanaan Keuangan, PT Rineka Cipta,
Malang
Wahono, Dkk,
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia. 2009. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Semarang
0 Komentar