A.
Pendekatan Perencanaan Finansial, Perencanaan
Alokasi Sumberdaya Dan Rencana Umum Finansial
a. Pengertian Financial Planner (Perencanaan Keuangan)
Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi
mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang dalam
mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan adalah proses penyusunan
tujuan-tujuan perusahaan dan pemilihan tindakan-tindakan yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Malinda 2018).
Perencanaan keuangan merupakan aspek penting dari operasi dan sumber
penghasilan perusahaan karena memberikan petunjuk yang mengarahkan,
mengkoordinasikan dan mengontrol kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan.
Dua aspek penting dalam proses perencanaan
keuangan :
1)
Perencanaan uang tunai, meliputi persiapan dari
penyusunan budget kas perusahaan.
2)
Perencanaan laba, perencanaan laba perusahaan
yang dibuat dalam bentuk laporan keuangan proforma. Kedua hal tersebut
tidak hanya berguna bagi perencanaan keuangan intern tetapi juga dibutuhkan
bagi pemberi pinjaman baik sekarang maupun yang akan inanc.
Perencanaan laba berpusat pada pembuatan laporan
proforma. Laporan proforma, merupakan proyeksi laporan keuangan
yang terdiri dari neraca dan laporan rugi laba suatu perusahaan. Dua input yang
diperlukan untuk menyusun laporan proforma dengan menggunakan pendekatan
yang sederhana yaitu : a) laporan keuangan untuk tahunsebelumnya dan b)
ramalan penjualan tahun yang akan inanc.
Perencanaan keuangan berhubungan dengan masa
depan yang penuh dengan ketidakpastian. Kepala bagian inancial harus selalu
mengadakan forecasting (peramalan dan pengiraan) terhadap masa yang akan
inanc tersebut dengan tepat, yang meliputi perencanaan inancial jangka panjang
(long range financial planning) dan perencanaan-perencanaan jangka
pendek (short range financial planning). Salah satu keuntungan yang
diperoleh dari adanya perencanaan inancial adalah dihindarkannya
pemborosan-pemborosan yang diakibatkan oleh adanya aktivitas yang sangat
kompleks.
b.
Bentuk Perencanaan Keuangan
Bentuk-bentuk
rencana keuangan dapat secara lengkap dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Neraca
Neraca
merupakan laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu
perusahaan pada suatu saat tertentu. Menurut Fress dan Warren (1992) neraca
adalah: “Suatu daftar aktiva, kewajiban dan modal pemilik perusahaan pada
tanggal tertentu yang biasanya pada tanggal terahir suatu bulan atau
tahun”. Jadi tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan suatu
perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu buku-buku ditutup
dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kelender,
sehingga neraca sering disebut balance sheet.
Kegunaan
dari neraca menurut Kieso dan Weygandt (1995:252) adalah untuk:
·
Perhitungan
tingkat pengembalian.
·
Pengevaluasian
struktur modal perusahaan.
·
Penilaian
likuiditas dan fleksibilitas dari keuangan tersebut.
Artinya
bahwa untuk mengadakan pertimbangan tertentu atas resiko perusahaan dan untuk
menilai arus kas masa depan, seseorang harus menganalisa neraca dan menentukan
likuiditas perusahaan dan fleksibilitas keuangan. Likuiditas menggambarkan
jumlah waktu yang diperlukan untuk berlalu sampai dari suatu harta
direalisasikan atau sebaliknya dikonversi menjadi uang kas dan sampai suatu
hutang harus dibayarkan. Pada dasarnya fleksibilitas keuangan adalah kemampuan
suatu perusahaan untuk mengambil tindakan efektif guna mengubah jumlah dan
waktu arus kas sehingga ia dapat tanggap terhadap kebutuhan dan peluang yang
tidak terduga.
1.
Laporan Laba Rugi
Laporan rugi
laba merupakan suatu laporan sistematis tentang pendapatan/ hasil usaha, beban,
laba perusahaan atau rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode
tertentu. Menurut Gitman dan Joenk (2014), perhitungan laba rugi adalah:
“Laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu periode
waktu tertentu.” Pentingnya perhitungan laba rugi karena beberapa alasan,
alasan utamanya adalah bahwa laporan yang membantu mereka dalam meramalkan jumlah,
waktu dan ketidak pastian dari arus kas masa depan. Ramalan yang akurat akan
arus kas masa depan membantu investor untuk menilai ekonomi perusahaan dan
kreditur sehingga dapat menentukan profitabilitas dari pembayaran kembali
sahamnya terhadap perusahaan.
Perhitungan
laba rugi membantu pemakai laporan keuangan untuk meramalkan arus kas masa
depan dalam beberapa cara yang berbeda.
a) Investor dan
kreditor dapat menggunakan informasi pada perhitungan laba rugi untuk
mengevaluasi prestasi masa lalu perusahaan. Keberhasilan pada masa yang akan
datang kecenderungan penting dapat ditentukan. Artinya jika suatu korelasi
antara prestsi masa lalu dan masa depan dapat diasumsikan, maka prediksi atas
arus kas masa depan dapat dibuat dengan kenyakinan tertentu.
b) Perhitungan
laba rugi membantu pemakai menentukan resiko (tingkat ketidakpastian) dari
tidak mencapai arus kas tertentu. Informasi mengenai berbagai komponen laba
pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian menyoroti hubungan di antara
berbagai komponen ini. Komponen ini memungkinkan seseorang, misalnya untuk
menilai secara lebih baik perubahan dalam permintaan akan produk suatu perusahaan
terhadap penetapan beban.
c. Langkah-langkah Perencanaan Keuangan
Langkah-langkah dalam penyusunan rencana keuangan.
(Gitosudarmo dan Basri, 1999) meliputi :
a) Merencanakan
keuangan adalah merumuskan (formulasi) terhadap tujuan jangka panjang, dapat
berupa tujuan untuk dapat tumbuh menjadi perusahaan yang bertingkat nasional
atau internasional.
b) Formulasi
dari politik keuangan perusahan. Formulasi ini akan menjadi pedoman bagi segala
kegiatan bisnisnya, dan dalam hal perencanaan keuangan ini sangat diperlukan.
Oleh karena dalam hal ini sangat diperlukan adanya forecasting
guna memperkirakan perubahan-perubahan terhadap factor-faktor yang terdapat
dalam formulasi rencana keuangan dari bisnis itu.
c) Pembentukan
prosedur. Dimaksud untuk menciptakan koordinasi yang baik dari setiap
aktivitas yang saling berhubungan, sehingga tidak terjadi bertabrakan,
saling lempar tanggung jawab.
d) Mengusahakan
adanya fleksibilitas. Keadaan ekonomi saat ini berada dalam keadaan dinamis dan
selalu meningkat. Oleh karena itu manajemen harus selalu mempersiapkan adanya
flesibilitas (keluwesan) di dalam rencana-rencana, terutama recana jangka
pendeknya. Vareabel budged adalah salah satu bentuk yang tepat untuk
diterapkan.
D. Manfaat
belajar finansial planner
1)
Kenaikan
Pengeluaran dan Pendapatan Tidak Seimbang
Inflasi
atau kenaikan harga barang-barang menyebabkan daya beli berkurang. Meskipun
kalau dihitung-hitung kenaikan UMR per-tahunnya bisa melebihi angka inflasi
yang ditetapkan Pemerintah, sayangnya yang dihadapi adalah inflasi personal
yang nilainya bisa lebih besar dari angka inflasi umum. Financial planning
memberi tau kita masalah ini dan juga memberikan solusinya.
2) Agar tidak mudah di tipu
Dengan
belajar financial planning, literasi tentang produk keuangan akan makin
bertambah sehingga paling tidak ketika kita menggunakan suatu produk keuangan,
kita sudah mengetahui dengan pasti return dan segala risiko yang akan dihadapi.
3)
Agar tahu pilihan produk investasi
Produk
investasi yang ada di Indonesia semakin bertambah setiap tahun, baik dalam
bentuk real asset maupun financial asset. Disinilah kita dituntut untuk belajar
mengetahui produk-produk investasi tersebut melalui ilmu financial planning.
Dengan demikian, kita akan memiliki lebih banyak alternatif produk investasi,
tidak lagi terbatas pada tabungan dan deposito.
4)
Umur produktif manusia terbatas
Selama
hidupnya, manusia pasti membutuhkan biaya. Nah, untuk bisa memiliki
passive income saat pensiun, tentu butuh modal yang tidak sedikit. Dalam ilmu
financial planning-lah, masalah ini menjadi salah satu tujuan keuangan yang
wajib dipenuhi untuk memastikan kita bisa menjalani masa tua dengan tenang.
5)
Lebih sadar dengan kondisi keuangan
Alasan
lain kenapa butuh belajar financial planning adalah agar kita bisa lebih
peduli dengan keuangan sendiri. Karena kita dituntut untuk punya financial
habit yang baik. Contohnya, membuat anggaran pengeluaran, mencatat setiap
pengeluaran bulanan, membedakan antara kebutuhan dan keinginan, membatasi
penggunaan utang konsumtif, dll. Meskipun terlihat sederhana, ternyata tidak
semua orang bisa mempraktikkannya dengan benar dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut (Wahono,
2009) Perencanaan keuangan mengalokasikan sumber daya perusahaan dalam rangka
mencapai tujuan investasi. Perencanaan keuangan mempunyai arti penting
dikarenakan beberapa alasan yaitu:
1.
Perencanaan keuangan
membantu manajemen mengetahui dampak dari berbagai strategi terhadap posisi
keuangan perusahaan, arus kas perusahaan, pendapatan, dan tingkat kebutuhan
dana eksternal
2.
Dengan merumuskan
perencanaan keuangan, manajemen perusahaan berada pada posisi lebih baik untuk
bereaksi terhadap segala perubahan yang terjadi di pasar, seperti penjualan
yang lebih rendah dibandingkan proyeksi penjualan, atau masalah yang tidak
terduga seperti pengurangan pasokan bahan baku. Dengan merancang sebuah rencana
keuangan, manajer menjadi lebih terbiasa dengan perubahan sekecil apapun
terhadap arus kas perusahaan dan tingkat dana yang dibutuhkan untuk
merubah tingkat penjualan atau faktor faktor lain.
3.
Membuat rencana
keuangan membantu manajer dalam memahami pertukaran yang melekat antara rencana
investasi dan rencana pendanaan. Contoh, dengan merancang sebuah rencana
keuangan, manajer keuangan akan lebih mampu memahami pertukaran yang timbul
antara mempunyai persediaan yang cukup untuk memuaskan permintaan konsumen
dengan kebutuhan keuangan untuk berinvestasi pada persediaan.
b.
Prinsip Perencanaan Sumber Daya
Menurut (Sumber daya proyek konstruksi terdiri dari beberapa jenis
diantaranya biaya, waktu, sumber daya manusia, material,dan
juga peralatan.
1. Biaya (cost)merupakan modal awal dari pengadaan
suatukonstruksi, dimana biaya dapat didefinisikan sebagai jumlahsegala usaha
dan pengeluaran yang dilakukan dalammengembangkan, memproduksi, dan
mengaplikasikan produk.
Penghasil produk selalu memikirkan akibat dari adanya biaya
terhadap kualitas, reliabilitas, dan maintainability karena iniakan berpengaruh terhadap biaya bagi pemakai. Biayaproduksi sangat perlu diperhatikan karena sering mengandungsejumlah biaya yang tidak perlu. Dalam menentukan besar
biaya suatu pekerjaan atau pengadaan tidaklah harus selalu
berpedoman kepada harga terendah secara mutlak.
Penghasil produk selalu memikirkan akibat dari adanya biaya
terhadap kualitas, reliabilitas, dan maintainability karena iniakan berpengaruh terhadap biaya bagi pemakai. Biayaproduksi sangat perlu diperhatikan karena sering mengandungsejumlah biaya yang tidak perlu. Dalam menentukan besar
biaya suatu pekerjaan atau pengadaan tidaklah harus selalu
berpedoman kepada harga terendah secara mutlak.
2.
Waktu (time)merupakan sumber daya utama dalampelaksanaan
suatu proyek. Perencanaan dan pengendalianwaktu dilakukan dengan mengatur
jadwal, yaitu dengan caramengidentifikasi titik kapan pekerjaan mulai dan kapan
berakhir. Perencanaan dan pengendalian merupakan bagiandari penyusunan biaya. Dalam hubungan ini, sering kalipengelola proyek beranggapan bahwa penyelesaian proyeksemakin cepat semakin baik, akan tetapi pada kenyataannyaperencanaan waktu harus dihitung berdasarkan man-hour dari
perkiraan biaya, hal tersebut dapat digunakan sebagai dasaruntuk menghitung lamanya kegiatan pada jadwal itu sehinggapenggunaan waktu dapat optimal.
berakhir. Perencanaan dan pengendalian merupakan bagiandari penyusunan biaya. Dalam hubungan ini, sering kalipengelola proyek beranggapan bahwa penyelesaian proyeksemakin cepat semakin baik, akan tetapi pada kenyataannyaperencanaan waktu harus dihitung berdasarkan man-hour dari
perkiraan biaya, hal tersebut dapat digunakan sebagai dasaruntuk menghitung lamanya kegiatan pada jadwal itu sehinggapenggunaan waktu dapat optimal.
3. Sumber Daya Manusia
(Human Resources),
untukmerealisasikan lingkup proyek menjadi deliverable,diperlukan pula
sumber daya manusia yang pengelolaannya
meliputi proses perencanaan dan penggunaan sumber dayamanusia dengan cara yang tepat (effective) untuk memprolehhasil yang optimal. Sumber daya manusia terdiri dari :
meliputi proses perencanaan dan penggunaan sumber dayamanusia dengan cara yang tepat (effective) untuk memprolehhasil yang optimal. Sumber daya manusia terdiri dari :
§ Tenaga
kerja,
§ Tenaga
terampil (SKT),dan Tenaga ahli (SKA)
4. Sumber Daya Bahan (Material
Resources),dalam
setiapproyek konstruksi pemakaian material merupakan bagianterpenting yang
mempunyai prosentase cukup besar dari totalbiaya proyek. Dari beberapa
penelitian menyatakan bahwa
biaya material menyerap 50 % - 70 % dari biaya proyek, biaya
ini belum termasuk biaya penyimpanan material. Oleh karenaitu penggunaan teknik manajemen untuk membeli,menyimpan, mendistribusikan dan menghitung materialkonstruksi menjadi sangat penting. Terdapat tiga kategori
material : Engineered materials, Bulk materials, danFabricated materials.
biaya material menyerap 50 % - 70 % dari biaya proyek, biaya
ini belum termasuk biaya penyimpanan material. Oleh karenaitu penggunaan teknik manajemen untuk membeli,menyimpan, mendistribusikan dan menghitung materialkonstruksi menjadi sangat penting. Terdapat tiga kategori
material : Engineered materials, Bulk materials, danFabricated materials.
5. Sumber Daya
Peralatan (Equipment Resources),peralatanmerupakan salah satu sumber daya terpenting yang dapatmendukung
tercapainya suatu tujuan yang diinginkan, padaproyek konstruksi kebutuhan untuk
peralatan antara 7 – 15%
dari biaya proyek. Peralatan konstruksi yang dimaksud adalahalat/peralatan yang diperlukan untuk melakukan pekeerjaankonstruksi secara mekanis. Ini dapat berupa crane, grader,scraper, truk, pengeruk tanah (back hoe), kompresor udara, dll.Artinya pemanfaatan alat berat pada suatu proyek konstruksi
dapat member insentif pada efisiensi dan efektifitas pada tahap
pelaksanaan maupun hasil yang dicapai.
dari biaya proyek. Peralatan konstruksi yang dimaksud adalahalat/peralatan yang diperlukan untuk melakukan pekeerjaankonstruksi secara mekanis. Ini dapat berupa crane, grader,scraper, truk, pengeruk tanah (back hoe), kompresor udara, dll.Artinya pemanfaatan alat berat pada suatu proyek konstruksi
dapat member insentif pada efisiensi dan efektifitas pada tahap
pelaksanaan maupun hasil yang dicapai.
0 Komentar