A. Prinsip Sistem HACCP
Secara
singkat, HACCP terdiri dari elemen -elemen sebagai berikut:
1. Identifikasi
bahaya
Pada
bagian ini mempelajari jenis -jenis mikroorganisme, bahan kimia dan benda asing
terkait yang harus didefinisikan. Untuk dapat melakukan ini, tim harus
memeriksa karakteristik produk serta bahaya yang akan timbul waktu dikonsumsi
oleh konsumen. Terdapat tiga bahaya (hazard) yang dapat menyebabkan
makanan menjadi tidak aman untuk dikonsum si, yaitu hazardfisik,
kimia, dan biologi. Bahaya fisik termasuk benda -benda seperti pecahan logam,
gelas, batu, yang dapat menimbulkan luka di mulut, gigi patah, tercekik ataupun
perlukaan pada saluran pencernakan. Bahaya kimia antara lain pestisida, zat
pembersih, antibiotik, logam berat, dan bahan tambahan makanan. Bahaya biologi
antara lain mikroba patogen (parasit, bakteri), tanaman, dan hewan beracun.
Hal-hal penting yang perlu dipertimbangkan adalah:
a.
Formulasi; adalah bahan mentah dan bahan baku
ya ng dapat mempengaruhi keamanan dan kestabilan produk.
b.
Proses; adalah parameter proses pengolahan
yang dapat mempengaruhi bahaya.
c.
Kemasan; adalah perlindungan terhadap
kontaminasi ulang dan pertumbuhan mikroorganisme.
d.
Penyimpanan/penanganan; adalah waktu dan
kondisi suhu serta penanganan di dapur dan penyimpanan di etalase.
e.
Perlakuan konsumen; digunakan oleh konsumen
atau ahli masak professional.
f.
Target grup; yaitu pemakai akhir makanan
tersebut (bayi, orang dewasa, lanjut usia)
2.
Aktivitas Penentuan Titik Pengendalian Kritis
(CCP)
CCP
ditetapkan pada setiap tahap proses mulai dari awal produksi suatau makanan
hingga sampai ke konsumsi. Pada setiap tahap ditetapkan jumlah CCP untuk bahaya
mirobiologis, kimia, maupun fisik. CCP pada produk diperlukan untuk mengontrol
beberapa parameter seperti pH, aktivitas air (aw), dan
adanya bahan tambahan makanan.
Tabel 1.1: Beberapa contoh
CCP yang dapat dikendalikan secara efektif
Jenis
CCP
|
Pengendalian
yang dapat dicapai secara efektif
|
Pasteurisasi susu
|
Membunuh sel vegetative
|
Penggunaan wadah yang tepat pada makanan
berasam tinggi
|
Mencegah keracunan logam
|
Table 1.2: Beberapa contoh
CCP yang dapat dikendalikan secara sebagian
Jenis
CCP
|
Pengendalian
yang Dapat Dicapai Sebagian
|
Pencucian dan sanitasi peralatan
|
Mengurangi pencemaran produk selama
pengemasan
|
Sortasi kacang tanah dengan peralatan yang
Terkontrol
|
Mengurangi cemaran mikotoksin pada
produk-produk kacang tanah
|
3. Spesifikasi
Batas Kritis
Batas kritis adalah nilai
yang memisahkan antara nilai yang dapat diterima dengan nilai yang tidak dapat
diterima pada setiap CCP. Titik pengendalian kritis (CCP) dapat merupakan bahan
mentah/baku, sebuah lokasi, suatu tahap pengolahan, praktek atau prosedur
kerja, namun harus spesifik, misalnya:
a.
Tidak adanya pencemar tertentu dalam bahan
mentah/baku.
b.
Standar higienis dalam ruangan pemasakan
/dapur.
c.
Pemisahan fasilitas yang digunakan untuk
produk mentah dan yang untuk produk jadi/masak.
4. Aktivitas
Penyusunan Sistem Pemantauan
Dalam sistem HACCP,
pemantauan atau monitoring didefinisikan sebagai pengecekan
bahwa suatu prosedur pengolahan dan penanganan pada CCP dapat dikendalikan atau
pengujian dan pengamatan yang terjadwal terhadap efektivitas proses untuk
mengendalikan CCP dan limit kritisnya dalam menjamin keamanan produk. Lima
macam pemantauan yang penting dilaksanakan antara lain: pengamatan, evaluasi,
sensorik, pengukuran sifat fisik, pengujian kimia, pengujian mikrobiologi.
5. Pelaksanaan
Tindakan Perbaikan.
Tindakan perbaikan adalah
kegiatan yang dilakukan bila berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan telah
terjadi penyimpangan dalam CCP pada batas kritis tertentu atau nilai target
tertentu atau ketika hasil pemantauan menunjukkan kecenderungan kurangnya
pengendalian.
Secara umum, data tentang
pemantauan harus diperiksa secara sistematis untuk menentukan titik dimana
pengendalian harus ditingkatkan atau apakah modifikasi lain diperlukan. Dalam
hal ini, sistem dapat beradaptasi terhadap perubahan kondisi dengan cara
penyesuaian yang berkesinambungan
6. Aktivitas
Sistem Verifikasi
Sistem verivikasi mencakup
berbagai aktifitas seperti inspeksi, penggunaan metode klasik mikrobiologis dan
kimiawi dalam menguji pencemaran pada produk akhir untuk memastikan hasil
pemantauan dan menelaah keluhan konsumen. Contoh produk yang diperiksa dapat
digunakan untuk memeriksa keefektifan sistem. Namun demikian verivikasi tidak
pernah menggantikan pemantauan. Verifikasi hanya dapat memberikan tambahan
informasi untuk meyakinkan kembali kepada produsen bahwa penerapan HACCP akan
menghasilkan produksi makanan yang aman (ILSI-Eropa, 1996).
7. Penyimpanan
Data atau Dokumentasi
Penyimpanan data merupakan bagian penting
pada HACCP. Penyimpanan data dapat meyakinkan bahwa informasi yang dikumpulkan
selama instalasi, modikasi, dan operasi sitem akan dapat diperoleh oleh
siapapaun yang terlibat proses, juga dari pihak luar (auditor). Penyimpanan
data membantu meyakinkan bahwa sistem tetap berkesinambungan dalam jangka
panjang. Data harus meliputi penjelasan bagaimana CCP didefinisikan,pemberian
prosedur pengendalian dan modifikasi sistem, pemantauan, dan verifikasi data
serta catatan penyimpangan dari prosedur normal.
0 Komentar