Epidemiologi Penyakit
Menular
SOAL JAWAB
Epidemiologi Diabetes
Melitus (DM)
Pilihan Ganda :
1.
Kondisi
di mana kandungan gula dalam darah melebihi normal dan cenderung tinggi disebut
penyakit
…
a.
Kanker
b.
Gagal ginjal
c.
Jantung
d. Diabetes Melitus
2.
Menurut data WHO 2010 menunjukkan bahwa
diabetes melitus dan komplikasinya menyebabkan sekitar … kematian dari seluruh
total kematian di dunia.
a.
5 %
b.
10 %
c. 4 %
d.
8 %
3.
Di Indonesia, diperkirakan terjadi
peningkatan prevalensi diabetes dari tahun 2010 ke tahun 2030 sebesar …
a. 1,4 %
b.
1,5 %
c.
1,7 %
d.
1,3 %
4.
Diabetes Mellitus … merupakan suatu
gangguan toleransi karbohidrat yang terjadi atau diketahui pertama kali pada
saat kehamilan sedang berlangsung.
a.
Diabetes Mellitus Tipe 1
b.
Diabetes Mellitus Tipe 2
c.
Diabetes Mellitus Tipe lain
d. Diabetes mellitus Gestasional
5.
Diabetes
yang disebabkan karena pankreas diserang dengan antibodi tubuh pasien sendiri,
sehingga pankreas yang rusak tidak membuat insulin adalah ciri diabetes
mellitus…
a. Diabetes Mellitus Tipe 1
b.
Diabetes Mellitus Tipe 2
c.
Diabetes Mellitus Tipe lain
d.
Diabetes mellitus Gestasional
6.
Faktor risiko DM yang tidak dapat di
modifikasi antara lain, kecuali …
a. Ras
dan etnik
b.
Obesitas
abdominal
c. Usia
d. Riwayat
keluarga dengan DM
7.
Faktor lain yang terkait dengan risiko
diabetes yaitu, kecuali…
a. Penderita
Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
b. Penderita
sindrom metabolik
c. Memiliki
riwayat penyakit kardiovaskular
d.
Berat
badan berlebih (IMT > 23 kg/m2)
8.
Kelenjar penghasil insulin yang terletak
di belakang lambung disebut… yang merupakan awal patofisiologi DM.
a. Jantung
b. Ginjal
c. Pankreas
d. Paru
9.
Usaha mencegah terjadinya resiko atau
mempertahankan keadaan resiko rendah dalam masyarakat terhadap penyakit secara
umum adalah tahap pencegahan pada tingkat…
a.
Pencegahan
Tingkat Dasar
b. Pencegahan
Tingkat pertama
c. Pencegahan
Tingkat kedua
d. Pencegahan
Tingkat ketiga
10. Upaya pencegahan tingkat … pada penyakit
diabetes adalah dimulai dengan mendeteksi dini pengidap diabetes.
a. Pencegahan
Tingkat Dasar
b. Pencegahan
Tingkat pertama
c.
Pencegahan
Tingkat kedua
d. Pencegahan
Tingkat ketiga
Essay
:
1. Apa
yang dimaksud dengan penyakit Diabetes mellitus ?
Jawaban
:
Penyakit diabetes melitus adalah kondisi di
mana kandungan gula dalam darah melebihi normal dan cenderung tinggi dan salah
satu penyakit kronik progresif yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi pada
organ lain terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah.
2. Sebutkan
dan jelaskan klasifikasi penakit DM !
Jawaban
:
a. Diabetes tipe 1, yang meliputi
simtoma ketoasidosis hingga rusaknya sel
beta di dalam pankreas yang disebabkan atau menyebabkan autoimunitas, dan bersifat idiopatik. Diabetes mellitus dengan patogenesis jelas, seperti fibro-sissistik atau defisiensi mitokondria, tidak termasuk pada penggolongan ini.
- Diabetes
tipe 2, yang diakibatkan oleh defisiensi sekresi insulin, seringkali disertai
dengan sindrom resistansi insulin
- Diabetes
Tipe Spesifik lain yang meliputi defek genetik fungsi sel beta pankreas,
defek genetik kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas, endokrinopati,
pengaruh obat atau zat kimia, infeksi, sebab imunologi yang jarang, dan
sindrom genetik lain yang berhubungan dengan diabetes mellitus .
- Diabetes gestasional, yang
meliputi gestational impaired glucose tolerance, GIGT
dan gestational diabetes mellitus, GDM
3. Sebutkan dan jelaskan faktor resiko
penyakit DM !
Jawaban :
a. Faktor
risiko yang tidak bisa dimodifikasi (unmodifiable risk factor) adalah Faktor
risiko yang sudah ada dan melekat pada seseorang sepanjang kehidupannya. Faktor
risiko DM yang tidak dapat di modifikasi atau tidak dapat diubah antara lain:
1)
Ras dan etnik
2)
Riwayat keluarga dengan DM
3)
Usia
4) Riwayat
kelahiran
b. Faktor
risiko yang bisa dimodifikasi adalah
faktor yang dapat diubah, antara lain :
1)
Berat badan berlebih (IMT > 23 kg/m2).
2)
Obesitas abdominal
3)
Kurangnya aktivitas fisik.
4)
Hipertensi (> 140/90 mmHg)
5)
Dislipidemia (HDL < 35 mg/dL dan atau trigliserida > 250 mg/dL)
6)
Diet tak sehat (unhealthy diet)
c. Faktor
lain yang terkait dengan risiko diabetes :
1) Penderita Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau
penderita mempunyai keadaan klinis lain yang mungkin masih terkait dengan
resistensi insulin.
2) Penderita sindrom metabolik yang memiliki
riwayat toleransi glukosa terganggu (TGT) atau glukosa darah puasa terganggu
(GDPT) sebelumnya.
3) Memiliki riwayat penyakit kardiovaskular,
seperti penyakit stroke, PJK, atau PAD (Peripheral Arterial Diseases).
4. Jelaskan
patofisiologi penyakit DM !
Jawaban :
Pankreas adalah kelenjar penghasil insulin yang
terletak di belakang lambung. Di dalamnya terdapat kumpulan sel yang berbentuk
seperti pula dalam peta, sehingga disebut dengan pulau-pulau Langerhans
pankreas. Pulau-pulau ini berisi sel alpha yang menghasilkan hormon glukagon
dan sel beta yang menghasilkan hormon insulin. Kedua hormon ini bekerja secara
berlawanan, glukagon meningkatkan glukosa darah sedangkan insulin bekerja
menurunkan kadar glukosa darah. Insulin
yang dihasilkan oleh sel beta pankreas dapat diibaratkan sebagai anak kunci
yang dapat membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel. Dengan bantuan GLUT 4
yang ada pada membran sel maka insulin dapat menghantarkan glukosa masuk ke
dalam sel. Kemudian di dalam sel tersebut glukosa di metabolisasikan menjadi
ATP atau tenaga. Jika insulin tidak ada atau berjumlah sedikit, maka glukosa
tidak akan masuk ke dalam sel dan akan terus berada di aliran darah yang akan
mengakibatkan keadaan hiperglikemia.
5. Jelaskan
tahap pencegahan penyakit DM !
Jawaban :
a.
Pencegahan Tingkat Dasar
Pencegahan tingkat dasar (primordial prevention)
adalah usaha mencegah terjadinya resiko atau mempertahankan keadaan resiko
rendah dalam masyarakat terhadap penyakit secara umum. Pencegahan ini meliputi
usaha memelihara dan mempertahankan kebiasaan atau perilaku hidup yang sudah
ada dalam masyarakat yang dapat mencegah resiko terhadap penyakit dengan
melestarikan perilaku atau kebutuhan hidup sehat yang dapat mencegah atau
mengurangi tingkat resiko terhadap suatu penyakit tertentu atau terhadap
berbagai penyakit secara umum.
b. Pencegahan
Tingkat Pertama.
Pencegahan
tingkat pertama (primary prevention) adalah upaya mencegah agar tidak timbul
penyakit diabetes mellitus. Faktor yang berpengaruh pada terjadinya diabetes
adalah faktor keturunan, faktor kegiatan jasmani yang kurang, faktor kegemukan,
faktor nutrisi berlebih, faktor hormon, dan faktor lain seperti obat-obatan.
c. Pencegahan
Tingkat Kedua
Sasaran
utama pada mereka yang baru terkena penyakit atau yang terancam akan menderita
penyakit tertentu melalui diagnosa dini serta pemberian pengobatan yang cepat
dan tepat.Salah satu kegiatan pencegahan tingkat kedua adanya penemuan
penderita secara aktif pada tahap dini. Kegiatan ini meliputi pemeriksaan
berkala, penyaringan (screening) yakni pencarian penderita dini untuk penyakit
yang secara klinis belum tampak pada penduduk secara umum pada kelompok resiko
tinggi dan pemeriksaan kesehatan atau keterangan sehat
d. Pencegahan
Tingkat Ketiga
Pencegahan
tingkat ketiga (tertiary prevention) merupakan pencegahan dengan sasaran
utamanya adalah penderita penyakit tertentu, dalam usaha mencegah bertambah
beratnya penyakit atau mencegah terjadinya cacat serta program rehabilitasi.
Epidemiologi
Stroke
Pilihan
Ganda :
1. Suatu
penyakit defisit neurologis akut yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah
otak yang terjadi secara mendadak dan menimbulkan gejala dan tanda yang sesuai
dengan daerah otak yang terganggu disebut penyakit…
a.
Asma
b.
Ginjal
c. Sroke
d.
Magh
2. Menurut
WHO (2011), Indonesia telah menempati peringkat ke-97 dunia untuk jumlah
penderita stroke terbanyak dengan jumlah angka kematian yaitu …
a. 9,20
%
b.
9,70
%
c. 9,80
%
d. 9,60
%
3. Sebanyak
… pasien stroke membutuhkan bantuan orang lain untukaktivitas pribadi, …
membutuhkanbantuan orang lain untuk dapat berjalan kaki, dan … kehilangan pekerjaan.
a. 10
%, 30 %, 65 %.
b. 30
%, 20 %, 70 %.
c. 35
%, 40 %, 75 %.
d.
33
%, 20 %, 75 %.
4. Klasifikasi
stroke berdasarkan manifestasi klinik antara lain, kecuali…
a. Transient
Ischemic Attack (TIA)
b. Stroke
in Evolutian (SIE)
c.
infark
d. Reversible
Ischemic Neurological Deficit (RIND)
5. Faktor-faktor
resiko yang selama ini telah diidentifikasi dapat berupa…
a. Hipertensi
b.
Dbd
c.
Malaria
d.
Infeksi
6. Faktor
resiko yang tidak dapat diubah pada penyakit sroke adalah…
a.
Obesitas
b.
Aktifitas fisik
c.
Disiplidemia
d. Umur
7. Sroke
yang disebabkan karena pembuluh darah pecah sehingga aliran darah menjadi
tidak normal, darah yang keluar akan merembes masuk kedalam suatu daerah
diotak dan merusaknya. sebagian besar kasus stroke terjadi secara mendadak, sangat
cepat dan menyebabkan kerusakan otak dalam beberapa menit
disebut…
a.
Stroke
Hemografik
b. Stroke
Iskemik
c. Stroke
Berat
d. Stroke
Trombotik
8. Gejala
atau tanda penyakit sroke adalah…
a. Timbul
rasa kesemutan pada seisi badan, mati rasa, terasa seperti terbakar, atau
terkena cabai.
b. Lemas
atau bahkan kelumpuhan pada seisi badan, sebelah kanan atau kiri saja.
c. Mulut,
lidah mencong bila diluruskan. mudah diamati jika sedang berkumur, tidak sempurna
atau muncrat dari mulut
d.
Semua
benar
9. Perdarahan
subaraknoid (PSA) terjadi akibat.....
a.
menurunnya tekanan perfusi
b.
Hipertensi yang tidak terkontrol
c.
pembuluh
darah disekitar permukaan otak pecah
d.
Malformasi arteriovenosa (hubungan yang
abnormal)
10. Pencegahan stroke dapat dilakukan dengan…
a. Menjalankan gaya
hidup sehat
b. Tidak
merokok
c. Olahraga
teratur
d.
Semua
benar
Essay
:
1. Apa
yang dimaksud dengan penyakit stroke ?
Jawaban
:
Stroke adalah suatu penyakit defisit neurologis akut
yang disebabkanoleh gangguan pembuluh darah otak yang terjadi secara mendadak
danmenimbulkan gejala dan tanda yangsesuai dengan daerah otak yangterganggu.
Kejadian serangan penyakit ini bervariasi antar tempat, waktudan keadaan
penduduk.
2. Bagaimana
besarnya masalah penyakit stroke ?
Jawaban
:
Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan oleh
Yayasan Stroke Indonesia, masalah stroke semakin penting dan mendesak karena
kini jumlah penderita Stroke di Indonesia terbanyak dan menduduki urutan per-tama di Asia. Jumlah yang disebabkan oleh stroke menduduki urutan
kedua pada usia diatas 60 tahun dan urutan kelima pada usia 15-59 tahun. Stroke
merupakan penyebab kecacatan serius menetap no 1 di seluruh dunia.
Di Indonesia,stroke merupakan penyakit nomor tiga
yang mematikansetelah jantung dan kanker. Bahkan, menurut survei tahun 2004,
strokemerupakan pembunuh no.1di RS Pemerintah di seluruh penjuru
Indonesia.Kejadian stroke di Indonesia punselalu meningkat dari tahun ke
tahun.Sebanyak 33 % pasien stroke membutuhkan bantuan orang lain untukaktivitas
pribadi, 20 % membutuhkanbantuan orang lain untuk dapat berjalan kaki, dan
75 % kehilangan pekerjaan.
3. Jelaskan
klasifikasi penyakit stroke !
Jawaban
:
Pada dasarnya klasifikasi tersebut di kelompokkan
atas dasar manifestasi klinik, proses patologi yang terjadi di otak dan tempat lesinya . hal
ini berkaitan dengan pendekatan diagnosis neurologis yang melakukan
diagnosis klinis ,diagnosis kausal, dan diagnosis topis. Klasifikasi yang
dipakai saat ini adalah sebagai berikut :
1.
Berdasarkan manisfestasi klinik :
a. Transient
Ischemic Attack (TIA)
b. Stroke
in Evolutian (SIE)
c. Reversible
Ischemic Neurological Deficit (RIND)
d. Completed
Stroke
2.
Berdasarkan proses patologik (kausal) :
a. Infark
b. Perdarahan
Intra serebral
c. Perdarahan
subarachnoidal
Berdasarkan
tempat Sistem karotis sistem vertebrobasiler. Di klinik, secara umum ada 2
jenis stroke , yakni stroke iscemik (nonhemorhagik) dan hemorhagik. Jenis
iscemic dapat berupa TIA, trombosis dan embolitik. Jenis hemorhagik dapat
terjadi sebagai perdarahan intracerebral ataupun subaranoid. Iswadi
melaporkan bahwa jenis infark otak merupakan jenis stroke yang banyak
di temukan.Pembagian di klinik biasanya melakukan diagnosis berikut :
1.
Stroke non hemorgik (cerebral infraction):
Klinis terdiri dari:
a. TIA
b. RIND
(Reversible Ischemic Neurologic Deficit)
c. Progessing
stroke = stroke in evolusid.
d. Complete
stroke
Secara kausal:
a. Stroke
trombotik
b. Stroke
emboli/non trombotik
2.
Stroke haemorhagik :
a. PSD
(Perdarahan Sub Dural)
b. PSA
(Perdarahan Sub Arachnoid)
c. PIS
(Perdarahan Intra Cerebral
4. Sebutkan dan jelaskan faktor resiko penyakit
sroke !
Jawaban :
Beberapa
faktor resiko stroke yang dapat disebutkan, yakni:
1.
Umur: Rate meninggi sesuai dengan
pertambahan umur.
2. Ras:
lebih tinggi black dari white.
3. Seks:
lelaki > wanita.
4. Hipertensi:
faktor resiko tertinggi dari stroke.
5. Diabetes
(> 120mg/100ml): kuat asosiasinya, kapilerrapuh.
6. Penyakit
jantung sebelumnya: resiko meninggi sampai 3 x.
7. Atrial
fibrilation/TIA: faktor resiko kuat.
8. Obesitas:
inconsistent findings.
9. Rokok:
tidak ditemukan efek besar, kapiler kaku.
10.
Kolesterol dan trigliserida:
inconsistent.
Menurut (Israr, 2008) Faktor risiko stroke dibagi
atas 2 jenis, faktorrisiko yang dapat diubah dan tidak dapat diubah.Faktor
risiko yang dapat diubah antara lain:
a.
hipertensi (penyakit tekanan darah
tinggi),
b.
kolesterol,
c.
aterosklerosis (pengerasan pembuluh
darah),
d.
gangguan jantung,
e.
diabetes,
f.
riwayat stroke dalam keluarga,
g.
migrain,
h.
merokok (aktif &pasif),
i.
makanan tidak sehat (junk food, fast
food),
j.
alkohol,
k.
kurang olahraga,l
l.
mendengkur,
m.
kontrasepsi oral
n.
narkoba,
o.
obesitas.
Faktor
resiko yang tak dapat diubah:
a.
Umur
Kemunduran
sistem pembuluh darah meningkat seiringdengan bertambahnya usia hingga makin
bertambah usiamakin tinggi kemungkinan mendapat stroke. Dalamstatistic factor
ini menjadi 2x lipat setelah usia 55 tahun.
b.
Jenis
Stroke
diketahui lebih banyak laki-laki disbanding perempuan. Kecuali umur 35-44 tahun dan diatas 85tahun,
lebih banyak diderita perempuan. Hal ini diperkirakan karena pemakaian
obat-obat kontrasepsi dan usia harapan hidup perempuan yang lebih tinggi dibanding
laki-laki.
c.
Berat Lahir Yang Rendah
Statistik
di Inggris memungkinkan orang dengan berat bayi lahir rendah menunjukkan angka kematian
yang lebih tinggi disbanding orang yang lahir
dengan berat normal. Namun apa hubungan antara
ke duanya belum diketahui secara pasti.
d. Ras
Penduduk Afrika - Amerika dan Hispanic – Amerika
berpotensi stroke lebih tinggi dibanding Eropa -Amerika. Pada
penelitian penyakit artherosklerosis terlihat bahwa penduduk kulit hitam
mendapat serangan stroke 38 % lebih tinggi dibanding kulit putih.
e. Faktor
Keturunan
Adanya riwayat stroke pada orang tua menaikkan
faktorresiko stroke. Hal ini diperkirakan melalui beberapamekanisme antara
lain:
·
Faktor genetic
·
Faktor life style
·
Penyakit-penyakit yang ditemukan
·
Interaksi antara yang tersebut diatas
f.
Kelainan Pembuluh Darah Bawaan : sering
tak diketahuisebelum terjadi stroke.
5.
Jelaskan tahap pencegahan penyakit stroke !
Jawaban :
Ada pendekatan yang menggabungkan ketiga bentuk
upaya pencegahan dengan 4 faktor utama yang mempengaruhi penyakit ( gaya
hidup, lingkungan, biologis dan pelayanan kesehatan).
·
Pencegahan Primer :
Ø Gaya
hidup : reduksi stress, makan rendah garam, lemak dankalori, exercise, no
smoking dan vitamin.
Ø Lingkungan
: kesadaran akan stress kerja, kemungkinangangguan PB (lead)
Ø Biologi
: perhatian terhadap fakktor risiko biologis (jeniskelamin, riwayat keluarga),
efek aspirin.
Ø Pelayanan
kesehatan : health education dan pemerisaan tensi.
·
Pencegahan sekunder :
Ø Gaya
hidup : management stres, makanan rendah garam, stop smoking, penyesuaian gaya
hidup.
Ø Lingkungan
: penggantian kerja jika di perlukan, familycounseling.
Ø Biologi
: pengobatan yang patuh dan cegah efek samping.
Ø Pelayanan
kesehatan : pendidikan pasien dan evaluasi penyebab sekunder.
·
Pencegahan tersier :
Ø Gaya
hidup : reduksi stres, Exercise sedang, stop smoking.
Ø Lingkungan
: jaga keamanan dan keselamatan (rumah lantai pertama, pakai whell-chair)
dan family support.
Ø Biologi
: kepatuhan berobat, tetapi fisik dan speack therapy.
Ø Pelayanan
kesehahtan : emergency medical technic, asuransi.
Epidemiologi
Lansia
Pilihan
Ganda :
1. Lansia adalah pria dan wanita yang telah mencapai usia 60-74
tahun. Pernyataan tersebut merupakan pengertian lansia menurut…
a.
UU No. 13 Tahun 1998
b.
WHO
c.
Setyonegoro
d.
Sumiati AM
2. Batasan umur lansia menurut organisasi kesehatan dunia (WHO)
lanjut usia meliputi, kecuali…
a.
Usia
pertengahan (middle age), ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun.
- Lanjut
usia (elderly) = antara 60 sampai 74 tahun.
- Lanjut
usia tua (old) = antara 75 sampai 90 tahun.
- Usia pertengahan = antara 40
sampai 50 tahun.
3.
Karakteristik
lansia menurut Bustan yaitu …
a.
Jenis
kelamin
b.
Status
perkawinan
c.
Living Arrangement
d. Semua benar
4.
Klasifikasi lansia dibagi menjadi lima
yaitu pralansia, lansia, lansia resiko tinggi, lansia potensial, lansia
potensial. Pralansia (prasenelis) adalah
a. Seseorang yang berusia antara 45−59
tahun.
b.
Seseorang yang berusia 60 tahun
c.
Seseorang yang berusia 70 tahun atau
lebih
d.
Lansia yang masih mampu melakukan
pekerjaan dan atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang atau jasa.
5.
Perubahan
fisik yang terjadi pada proses menua adalah, kecuali…
a.
Sistem
persyarafan
b. Kenangan
(memory)
c.
Pendengaran
d.
Penglihatan
6. Berikut
ini adalah masalah fisik sehari-hari pada lansia yang disebabkan karena
kemunduran fisik, kecuali....
a.
Susah buang air besar
b.
Gangguan panca indera
c. Depresi
d.
Nyeri pinggang
7. Kekurangan gizi pada lansia dapat disebabkan oleh, kecuali …
a.
Kondisi kesehatan
b.
Perubahan lingkungan
c.
Mental
d. Keinginan
8. Yang
Perlu Diperhatikan pada Pemenuhan Gizi Lansia yaitu…
a.
Batasi makanan yang manis-manis atau gula,
makanan yang terlalu pedas.
b.
Batas iminum kopi atau teh, kurangi konsumsi
makanan yang terlalu asin.
c.
Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan
cara dikukus, direbus, atau dipanggang kurangi makanan yang digoreng.
d. Semua benar
9. Beberapa
masalah gizi pada lansia kecuali…
a. Diet
b.
Gizi berlebih
c.
Gizi kurang
d.
Kekurangan vitamin
10. Penangaan
masalah kesehatan lansia dapat dilakukan dengan…
a.
Dirawat di RS
b. Penanganan psikis oleh keluarga
c.
Penanganan mental
d.
Semua salah
Essay
:
1. Apa
yang dimaksud dengan lansia ?
Jawaban
:
Lansia atau usia tua adalah suatu
periode penutup dalam rentang hidupseseorang, yaitu suatu periode dimana
seseorang telah “beranjak jauh” dari periode terdahulu yang
lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang penuh
manfaat. Lansia adalah pria dan wanita yang
telah mencapai usia 60-74 tahun.
2. Sebutkan
batasan-batasan usia lanjut menurut WHO !
Jawaban
:
Batasan
umur pada usia lanjut dari waktu ke waktu berbeda. Menurut World Health
Organitation (WHO) lansia meliputi :
a.
Usia pertengahan (middle age)
antara usia 45 sampai 59 tahun
b.
Lanjut usia (elderly) antara usia 60 sampai 74 tahun
c.
Lanjut usia tua (old) antara usia 75 sampai 90 tahun
d.
Usia sangat tua (very old) diatas usia 90 tahun
3. Perubahan apa yang
terjadi pada proses menua?
Jawaban :
Secara
umum, menjadi tua ditandai oleh kemunduran biologis yang terlihat sebagai
gejala-gejala kemunduran fisik, antara lain :
a. Kulit mulai mengendur dan wajah
mulai keriput serta garis-garis yang menetap.
b. Rambut kepala mulai memutih atau
beruban.
c. Gigi mulai lepas.
d. Penglihatan dan pendengaran berkurang.
e. Mudah lelah dan mudah jatuh.
f. Gerakan menjadi lamban dan kurang lincah.
4.
Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi lansia !
Jawaban :
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kebutuhan gizi pada lansia yaitu :
a.
berkurangnya kemampuan mencerna makanan akibat kerusakan gigi atau ompong.
b. berkurangnya
indera pengecapan mengakibatkan penurunan terhadap cita rasa manis, asin, asam,
danpahit.
c. esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran.
d. rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
e.
gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan biasanya menimbulkan konstipasi.
5. Jelaskan
penanganan psikis yang dapat dilakukan oleh keluarga !
Jawaban :
Individu yang menginjak usia lanjut (lansia) seringkali
dihadapkan pada penurunan kondisi fisik yang mengkhawatirkan di berbagai aspek,
seperti penglihatan, pendengaran, gangguan pencernaan, dan lain sebagainya.
Gangguan kesehatan fisik ini tidak jarang membawa dampak negatif pada kondisi
kesehatan mental lansia yang mengalaminya. Seringkali lansia pun dihadapkan
dengan fakta bahwa penurunan kondisi fisik yang mereka alami tidak dapat
dipulihkan sepenuhnya, sehingga mereka harus berusaha menerima hidup dengan
perubahan kondisi fisik tersebut. Hal inilah yang pada akhirnya dapat berdampak
mengganggu kesehatan mental di hari tua mereka, terutama jika mereka mengalami
hambatan dalam beradaptasi dan menerima kondisi yang dimaksud.
Kerja sama dengan pihak keluarga ini diperlukan guna memastikan
kesinambungan proses terapi saat berada di luar sesi tatap muka bersama
psikolog. Hal ini terutama diperlukan karena terapi yang digunakan untuk
menangani Ibu A adalah terapi kognitif-perilaku yang menuntut partisipan
melakukan pencatatan kegiatan harian, termasuk kondisi pikiran serta perasaan,
dan melaporkannya sepanjang proses terapi.
0 Komentar