KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Etika dan Moral dalam Kehidupan Sehari-hari.”
Makalah ini disusun sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi masyarakat modern yang semakin kompleks dan penuh tantangan moral. Saat ini, banyak nilai-nilai moral yang mulai tergerus oleh kemajuan zaman dan pengaruh budaya luar. Oleh sebab itu, sangat penting bagi kita untuk memahami kembali arti etika dan moral sebagai dasar pembentukan karakter manusia yang bermartabat.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis memperoleh referensi dari berbagai sumber, baik buku-buku pendidikan, karya ilmiah, maupun jurnal terpercaya yang membahas tentang etika dan moral. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai pentingnya menjaga dan menerapkan etika serta moral dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, pekerjaan, maupun masyarakat luas.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menjadi bahan renungan bagi semua pembaca agar kita semua dapat hidup dengan moralitas yang baik sesuai nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Makassar, November 2025
Penulis
LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan modern saat ini, kemajuan teknologi dan informasi berkembang begitu pesat. Namun, perkembangan tersebut tidak selalu diiringi dengan peningkatan moral dan etika dalam masyarakat. Banyak fenomena sosial yang menunjukkan menurunnya nilai moral, seperti perilaku tidak sopan di media sosial, maraknya kejahatan, dan menurunnya rasa saling menghargai antar sesama. Hal ini menandakan bahwa pendidikan moral dan etika belum sepenuhnya tertanam kuat dalam diri individu.
Etika dan moral sejatinya merupakan fondasi penting dalam kehidupan manusia. Tanpa keduanya, manusia akan kehilangan arah dan nilai-nilai kemanusiaan. Etika mengatur bagaimana seseorang bertindak berdasarkan norma yang diterima masyarakat, sementara moral menuntun hati nurani untuk membedakan mana yang baik dan buruk. Kedua hal ini berjalan berdampingan dalam membentuk karakter seseorang agar hidup dengan tanggung jawab, sopan santun, dan penuh empati terhadap sesama.
Sekolah, keluarga, dan masyarakat memiliki peranan besar dalam membentuk moral dan etika seseorang. Namun, pengaruh globalisasi, media sosial, serta perubahan gaya hidup sering kali membuat generasi muda kehilangan jati diri dan melupakan nilai-nilai luhur bangsa. Oleh karena itu, perlu ada kesadaran bersama untuk menghidupkan kembali nilai etika dan moral agar tercipta kehidupan yang harmonis, beradab, dan bermartabat.
RUMUSAN MASALAH
-
Apa yang dimaksud dengan etika dan moral dalam kehidupan sehari-hari?
-
Bagaimana hubungan antara etika dan moral dalam membentuk kepribadian seseorang?
-
Mengapa etika dan moral penting dalam kehidupan manusia?
-
Apa saja faktor yang memengaruhi perubahan moral di masyarakat modern?
-
Bagaimana cara menanamkan dan mempertahankan nilai-nilai etika dan moral dalam kehidupan sehari-hari?
BAB I – PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Etika dan moral merupakan dua hal yang sangat fundamental dalam kehidupan manusia. Tanpa etika dan moral, manusia akan kehilangan arah serta makna dalam kehidupannya. Etika berhubungan dengan norma-norma yang mengatur perilaku manusia agar sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Sedangkan moral lebih mengacu pada hati nurani dan kesadaran batin yang membimbing seseorang untuk melakukan hal-hal yang benar.
Di era digital saat ini, banyak orang cenderung mengabaikan nilai etika dan moral karena terpengaruh oleh gaya hidup serba cepat dan individualistis. Perubahan nilai sosial serta menurunnya rasa kepedulian terhadap sesama menjadi salah satu tanda bahwa moralitas sedang mengalami krisis. Padahal, tanpa moral dan etika, kehidupan manusia akan dipenuhi dengan konflik, keegoisan, serta kehilangan makna kebersamaan.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya etika dan moral dalam kehidupan sehari-hari, serta menumbuhkan kesadaran agar setiap individu mampu menerapkannya dalam segala aspek kehidupan.
1.3 Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai bahan pembelajaran, inspirasi, dan refleksi bagi masyarakat agar lebih memahami pentingnya nilai-nilai moral dan etika dalam menjaga keharmonisan hidup bermasyarakat.
BAB II – PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR ETIKA DAN MORAL
2.1 Pengertian Etika
Secara etimologis, kata etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti kebiasaan, adat, atau watak. Etika dapat diartikan sebagai ilmu yang membahas tentang baik dan buruknya perilaku manusia berdasarkan nilai-nilai moral yang berlaku. Menurut Bertens (2013), etika merupakan refleksi kritis dan rasional tentang nilai-nilai dan norma-norma moral yang menuntun perilaku manusia dalam kehidupan.
Etika berfungsi sebagai pedoman hidup agar seseorang dapat bertindak sesuai dengan norma sosial dan hukum yang berlaku. Dalam konteks kehidupan sehari-hari, etika terlihat dari cara seseorang berbicara, berpakaian, bersikap terhadap orang lain, dan bagaimana ia menjalankan tanggung jawabnya.
2.2 Pengertian Moral
Kata moral berasal dari bahasa Latin mos atau mores yang berarti adat kebiasaan. Moral dapat dipahami sebagai ajaran, nilai, atau prinsip yang mengatur perilaku manusia dalam berinteraksi dengan sesamanya. Moral juga erat kaitannya dengan hati nurani, karena seseorang yang bermoral akan mampu membedakan mana perbuatan yang benar dan salah berdasarkan kesadaran batinnya.
Menurut K. Bertens (2011), moral adalah sistem nilai yang menjadi dasar penilaian terhadap perilaku manusia. Moral bersifat lebih internal dibandingkan etika, karena berhubungan langsung dengan hati nurani individu.
2.3 Hubungan Etika dan Moral
Etika dan moral memiliki hubungan yang sangat erat, bahkan sering kali dianggap sama. Namun, sebenarnya keduanya memiliki perbedaan makna. Etika lebih bersifat teoritis dan rasional, sedangkan moral lebih kepada penerapan nilai dalam kehidupan nyata. Etika adalah ilmu yang mempelajari moral, sementara moral adalah praktik nyata dari etika itu sendiri.
Keduanya saling melengkapi dalam membentuk karakter manusia yang utuh. Tanpa etika, moral kehilangan arah, dan tanpa moral, etika menjadi kosong dari nilai-nilai kemanusiaan. Oleh sebab itu, pemahaman tentang etika dan moral harus diterapkan secara seimbang dalam kehidupan sehari-hari.
BAB III – PENTINGNYA ETIKA DAN MORAL DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Etika dan moral memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena keduanya menjadi landasan dalam membangun tatanan sosial yang harmonis. Masyarakat yang memiliki moral dan etika tinggi akan hidup dalam suasana saling menghormati, tolong-menolong, serta menjunjung tinggi keadilan dan kejujuran.
Dalam kehidupan sehari-hari, penerapan etika dan moral dapat dilihat dalam berbagai aspek seperti:
-
Dalam keluarga: Anak yang dididik dengan moral yang baik akan tumbuh menjadi pribadi yang sopan, jujur, dan bertanggung jawab.
-
Di sekolah: Etika dan moral membantu siswa untuk menghargai guru, mematuhi aturan, dan berperilaku sopan terhadap teman.
-
Dalam pekerjaan: Pegawai yang beretika akan bekerja dengan profesional, jujur, dan tidak menyalahgunakan wewenang.
-
Di masyarakat: Warga yang bermoral tinggi akan menjaga ketertiban sosial, menghargai perbedaan, serta tidak melakukan hal-hal yang merugikan orang lain.
Moral dan etika juga menjadi pondasi penting dalam membangun bangsa yang maju. Sejarah menunjukkan bahwa peradaban yang besar selalu dibangun di atas nilai moral yang tinggi. Sebaliknya, jika moral masyarakat hancur, maka kehancuran bangsa pun tidak bisa dihindari.
BAB IV – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ETIKA DAN MORAL
Perubahan perilaku etika dan moral di masyarakat tidak terjadi begitu saja. Ada berbagai faktor yang memengaruhi pembentukan serta kemerosotan moral seseorang.
Pertama adalah lingkungan keluarga. Keluarga merupakan tempat pertama anak belajar nilai-nilai kehidupan. Pola asuh orang tua yang baik akan melahirkan anak yang berakhlak mulia. Namun jika anak tumbuh dalam lingkungan yang penuh kekerasan dan kebohongan, maka moralitasnya akan terpengaruh.
Kedua, lingkungan pendidikan. Sekolah berperan besar dalam menanamkan nilai moral dan etika melalui kegiatan belajar mengajar. Guru bukan hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi panutan dalam perilaku sehari-hari.
Ketiga, pengaruh teknologi dan media sosial. Perkembangan media digital membawa dampak positif sekaligus negatif. Banyak remaja yang terpapar budaya asing, gaya hidup bebas, serta perilaku tidak sopan karena kurangnya pengawasan dalam penggunaan media.
Keempat, faktor ekonomi dan budaya. Kesenjangan sosial dapat menimbulkan perilaku menyimpang seperti korupsi, penipuan, dan kriminalitas. Sementara budaya konsumerisme sering mendorong masyarakat untuk mengutamakan materi dibandingkan moral.
Untuk mengatasi hal ini, perlu ada kesadaran kolektif dari semua pihak—keluarga, sekolah, pemerintah, dan masyarakat—untuk menanamkan kembali nilai moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari.
BAB V – UPAYA MENINGKATKAN DAN MEMPERTAHANKAN NILAI ETIKA DAN MORAL
Menanamkan etika dan moral bukan hal yang instan, melainkan proses panjang yang harus dilakukan terus menerus. Beberapa langkah penting untuk mempertahankan nilai moral dan etika antara lain:
Pertama, pendidikan karakter sejak dini. Anak-anak perlu dikenalkan dengan nilai kejujuran, tanggung jawab, empati, dan sopan santun melalui contoh nyata dalam kehidupan keluarga dan sekolah.
Kedua, keteladanan dari orang tua dan guru. Nilai moral lebih mudah dipelajari melalui teladan daripada nasihat. Orang dewasa harus menjadi contoh nyata bagi anak-anak dalam bertindak dan berbicara.
Ketiga, penguatan pendidikan agama. Agama berperan besar dalam membentuk moralitas manusia. Dengan memahami ajaran agama, seseorang akan memiliki pedoman jelas tentang kebaikan dan kejahatan.
Keempat, kontrol sosial melalui masyarakat dan media. Masyarakat harus berani menegur perilaku yang melanggar norma serta mendukung media yang menampilkan konten positif dan edukatif.
Kelima, penerapan nilai moral dalam kebijakan publik. Pemerintah perlu menciptakan sistem hukum yang adil dan berlandaskan moralitas agar masyarakat merasa aman dan percaya terhadap keadilan sosial.
KESIMPULAN
Etika dan moral adalah dua aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Keduanya menjadi dasar dalam membangun peradaban yang beradab, adil, dan harmonis. Etika memberikan pedoman tentang bagaimana seseorang seharusnya bertindak, sedangkan moral menjadi penggerak dari dalam diri untuk melakukan hal-hal yang baik.
Namun di tengah kemajuan zaman, nilai-nilai moral semakin tergerus. Oleh sebab itu, dibutuhkan kesadaran bersama dari semua pihak untuk menanamkan dan menjaga etika serta moral agar tidak hilang ditelan modernisasi. Keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah memiliki peran besar dalam membentuk generasi yang berakhlak mulia.
Dengan moral yang kuat dan etika yang benar, kehidupan akan berjalan lebih damai, manusia akan saling menghormati, dan bangsa akan berdiri kokoh dengan martabat yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
-
Bertens, K. (2013). Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
-
Magnis-Suseno, F. (2015). Etika Dasar: Masalah-Masalah Pokok Filsafat Moral. Yogyakarta: Kanisius.
-
Lickona, T. (2019). Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility. New York: Bantam Books.
-
Hidayat, S. (2020). Pendidikan Moral dan Karakter dalam Perspektif Islam. Bandung: Alfabeta.
-
Koentjaraningrat. (2018). Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.
-
KBBI (2020). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima. Jakarta: Balai Pustaka.
0 Komentar